SIKAP AHLUS SUNNAH TERHADAP MASALAH ASY-SYAIKH HANI BIN BURAIK
Asy-Syaikh Yasin bin Ali al-Adny hafizhahullah
Pertanyaan: Apa sikap kita terhadap apa yang terjadi pada asy-Syaikh Hani bin Buraik? Mohon faedahnya untuk kami. Baarakallahu fiikum.
Jawaban:
بسم الله والصلاة والسلام على رسول الله، أما بعد:
Tidak ada seorangpun dari Ahlus Sunnah yang ragu bahwa perbuatan ini (demonstrasi) benar-benar menyelisihi manhaj Salaf, hanya saja mungkin pada para penuntut ilmu ada sedikit kehati-hatian karena 2 perkara:
Pertama: Jangan sampai mereka mendahului para ulama besar mereka, terlebih jika masalahnya termasuk masalah-masalah besar.
Kedua: Hendaknya orang yang salah atau menyelisihi kebenaran dinasehati, mudah-mudahan dia mau mengumumkan taubatnya. Namun perkara yang kedua ini sifatnya tidak secara mutlak.
Ini masalah pertama, masalah kedua adalah bahwa perselisihan yang terjadi diantara Ahlus Sunnah tidaklah menunjukkan kebathilan manhaj mereka dan tidak pula menunjukkan kebenaran manhaj ahli bid’ah.
Sebagai contoh tatkala Ahlus Sunnah di Yaman menyelisihi kelompok al-Ikhwanul Muslimun dan yayasan-yayasan hizbiyyah. Demikianlah sikap Ahlus Sunnah ketika itu (al-Wushaby, al-Hajury, Abul Hasan, Muhammad al-Imam, al-Bura’iy, Abdurrahman bin Mar’i, adz-Dzammary, dan ash-Shaumaly).
Lalu saringan zaman terus menyaring Masayikh Yaman, hingga Abul Hasan memunculkan bid’ahnya dan menyelisihi Ahlus Sunnah. Ahlus Sunnah ketika itu (al-Wushaby, al-Hajury, Muhammad al-Imam, al-Bura’iy, Abdurrahman bin Mar’i, adz-Dzammary, dan ash-Shaumaly) tetap berjalan di atas kebenaran.
Dan perselisihan dan berbedanya jalan ini tidaklah menunjukkan bahwa Ahlus Sunnah di atas kebathilan, sementara al-Ikhwanul Muslimun serta yayasan-yayasan hizbiyyah di atas kebenaran.
Lalu saringan zaman terus menyaring Masayikh Yaman, hingga al-Hajury memunculkan bid’ahnya dan menyelisihi Ahlus Sunnah. Dan Ahlus Sunnah ketika itu (al-Wushaby, Muhammad al-Imam, al-Bura’iy, Abdurrahman bin Mar’i, adz-Dzammary, dan ash-Shaumaly) tetap berjalan di atas kebenaran.
Maka itu tidaklah menunjukkan bahwa Ahlus Sunnah di atas kebathilan, sementara al-Hajury, Abul Hasan, al-Ikhwanul Muslimun serta yayasan-yayasan hizbiyyah di atas kebenaran.
Lalu saringan zaman terus menyaring Masayikh Yaman, hingga Muhammad al-Imam memunculkan bid’ahnya dan menyelisihi Ahlus Sunnah, juga siapa saja yang berjalan bersamanya dan ridha dengan bid’ahnya.
Maka itu tidaklah menunjukkan bahwa Ahlus Sunnah di atas kebathilan, sementara al-Hajury, Abul Hasan, al-Ikhwanul Muslimun serta yayasan-yayasan hizbiyyah di atas kebenaran.
Dan demikian pula berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan dan pengingkaran Masyayikh Aden terhadap perbuatan Hani bin Buraik (demonstrasi), hal itu tidaklah menunjukkan bahwa Ahlus Sunnah di atas kebathilan, sementara Muhammad al-Imam, al-Hajury, Abul Hasan, al-Ikhwanul Muslimun serta yayasan-yayasan hizbiyyah di atas kebenaran.
Subhanallah, alangkah serupanya hati para ahli bid’ah. Ketika Abul Hasan meninggalkan manhaj Salaf, dia mengatakan kepada Ahlus Sunnah, "Akan datang suatu hari di mana kalian akan berselisih."
Jadi hanya semacam ini dalil yang dimiliki oleh ahli bid’ah untuk menunjukkan kebenaran bid’ah mereka dan untuk menyalahkan Ahlus Sunnah.
Wahai kalian (ahli bid’ah), antara kami dan kalian terdapat prinsip-prinsip Salaf, maka perhatikanlah siapa yang berpegang teguh dengannya, dan siapa yang menyelisihi semuanya atau sebagiannya.
Yaa Allah, kokohkanlah kami di atas kebenaran, hingga kami berjumpa dengan-Mu.
Sabtu, 9 Sya’ban 1438 H
Sumber || https://t.me/dourous_machaikhaden
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
06/05/2017
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
06/05/2017
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi