Berkurangkah Pahala Puasa Jika Berlebih-lebihan Dalam Menyiapkan Hidangan Buka Puasa?

BERKURANGKAH PAHALA PUASA JIKA BERLEBIH-LEBIHAN DALAM MENYIAPKAN HIDANGAN BUKA PUASA?
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah ditanya tentang berlebih-lebihan dalam menyiapkan hidangan buka puasa, apakah akan mengurangi pahala puasa?

Syaikh menjawab dengan ucapannya: Tidak mengurangi pahala puasa, sebab perbuatan haram setelah selesainya puasa tidak mengurangi pahala. Akan tetapi perbuatan itu termasuk dalam firman Allah Ta'ala:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A'raf:31)
Jadi perbuatan israaf (berlebih-lebihan) itu sendiri dilarang. Adapun berlaku hemat dalam membelanjakan harta, setengah penghidupan. Sehingga jika mereka memiliki kelebihan hendaknya mereka menyedekahkannya, karena itu lebih utama.
https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=112942

http://t.me/ukhwh
12/06/2017
سئل فضيلة الشيخ - رحمه الله تعالى -: الإفراط في إعداد الأطعمة للإفطار هل يقلل من ثواب الصوم؟
فأجاب فضيلته بقوله: لا يقلل من ثواب الصيام، والفعل المحرم بعد انتهاء الصوم لا يقلل من ثوابه، ولكن ذلك يدخل في قوله تعالى: {وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُوا إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ } فالإسراف نفسه محظور، والاقتصاد نصف المعيشة وإذا كان لديهم فضل فليتصدقوا به، فإنه أفضل

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi