Pemutusan Hubungan Diplomatik Dengan Qatar Karena Adudomba Amerika?! (Menjaga Keamanan Dalam Negeri, Memberantas Terorisme-Radikalisme Bukan Jargon Plintat-plintut Wahai Tuan!)

Tukpencarialhaq:
PEMUTUSAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN QATAR KARENA ADUDOMBA AMERIKA?!
(MENJAGA KEAMANAN DALAM NEGERI, MEMBERANTAS TERORISME-RADIKALISME BUKAN JARGON PLINTAT-PLINTUT WAHAI TUAN!)

Beberapa hari ini muncul tudingan pengamat jarak jauh yang menyalahkan sikap tegas pemerintah Saudi dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Qatar. Ketegasan dicap sebagai kekerasan, ketidakbijaksanaan, tidak mengedepankan dialog, padahal tatkala negeri kita diguncang berbagai teror bombing, penembakan para teroris radikal, para pengritik kebijakan tegas Saudi Arabia termasuk orang-orang yang meneriakkan jargon berantas radikalisme terorisme. Para pengritik bukan pula orang-orang yang berteriak kedepankan dialog dengan teroris bombing dan para penyokongnya.
Maka sungguh suatu kenyataan yang memilukan bahwa sikap tegas yang diambil oleh pemerintah Saudi Arabia -sebagai salah satu negara yang menjadi target serangan teroris- untuk melindungi keamanan wilayah dan rakyat yang bermukim di negeri tempat dua tanah suci ini dengan jalan memutus mata rantai penyokong gerakan radikal serta kelompok Ikhwanul Muslimin yang sudah ditetapkan sebagai salah satu jaringan teroris dituding sebagai upaya adudomba Amerika, kaki tangan Yahudi dan berbagai bualan lainnya yang seandainya negeri kita mengalami hal yang sama juga akan melakukan segala hal yang menjadi hak kewenangannya demi melindungi semaksimal mungkin rakyat dan keamanan wilayahnya.
Tatkala Indonesia diguncang teror bombing kaum khawarij, lalu mendapatkan bantuan informasi dari negara lainnya terkait jaringan teroris tersebut dan jaringan pendanaannya, semisal informasi dari Australia dan Amerika ataupun negara tetangga lainnya, apakah mereka -para komentator ini- juga akan menuding bahwa Indonesia diadudomba oleh Amerika untuk memerangi umat Islam sendiri padahal sejatinya Islam berlepas diri dari tindakan brutal teror bombing dan pembunuhan yang dilakukan (atas nama Islam untuk menghancurkan kemuliaan Islam itu sendiri)?
Dan inilah bukti bahwa pemerintah Arab Saudi pada tahun 2014 secara resmi membuat daftar hitam kelompok-kelompok teroris radikal berbahaya, benar-benar memerangi gerakan terorisme radikalisme dan berupaya secara maksimal mengamputasi berbagai jalan yang bisa mengarah pada tindakan tersebut serta mengancam siapapun yang terlibat di dalamnya.
Nukilan:
"Maka Kementerian Dalam Negeri ingin menjelaskan bahwa komisi yang dimaksud telah berkumpul dan melakukan kajian mendalam terhadap daftar tersebut dan melaporkan kepada Raja Yang Mulia bahwa perintah tersebut mencakup semua warga negara Arab Saudi atau siapa saja yang tinggal di negara ini yang melakukan perkara-perkara berikut:
1.Seruan kepada pemikiran menyimpang dengan segala bentuknya, atau melemparkan keraguan terhadap prinsip-prinsip agama Islam yang merupakan dasar bagi negara ini.
2.Siapa saja yang melepaskan diri dari baiat yang ada di lehernya kepada pemerintah negara ini, atau berbaiat kepada kelompok, atau organisasi, atau aliran, atau perkumpulan, atau pribadi mana saja, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri.
3.Terlibat, atau menyerukan, atau memprovokasi untuk berperang di medan-medan tempur di negara-negara lain, atau memfatwakan bolehnya hal-hal tersebut.
4.Siapa saja yang ikut mendukung organisasi, atau kelompok, atau aliran, atau perkumpulan, atau partai, atau menampakkan loyalitas atau simpati kepada kelompok-kelompok tersebut, atau menyebarkan pemikirannya, atau mendirikan perkumpulan yang berada di bawah naungan kelompok-kelompok tersebut, baik yang di dalam Kerajaan Arab Saudi atau di luarnya. Hal itu juga mencakup keterlibatan atau andil pada semua media, baik yang berupa audio, atau tulisan, atau visual, pada jejaring media-media sosial dengan segala bentuknya baik yang berupa audio, atau tulisan, atau visual serta pada situs-situs internet. Atau mensharing kontennya dalam bentuk apapun, atau menggunakan simbol-simbol dari kelompok-kelompok atau aliran-aliran tersebut, atau indikasi apa saja yang menunjukkan dukungan atau simpati terhadapnya.
5.Sumbangan atau bantuan baik yang dalam bentuk uang atau materi bagi organisasi-organisasi atau aliran-aliran atau kelompok-kelompok teroris atau radikal, atau melindungi siapa saja yang menjadi anggotanya, atau menyebarkan pemikirannya di dalam Kerajaan Arab Saudi atau di luarnya.
6.Hubungan atau komunikasi dengan kelompok-kelompok atau aliran-aliran atau personal yang memusuhi Kerajaan Arab Saudi.
7.Bersikap loyal kepada negara-negara asing, atau menjalin hubungan dengan mereka, atau berkomunikasi dengan mereka dengan tujuan melancarkan tindakan buruk yang bisa mengganggu persatuan dan ketenangan Kerajaan Arab Saudi dan rakyatnya.
8.Berusaha menggoncang bingkai persatuan masyarakat dan ikatan kebangsaan, atau menyerukan, atau ikut andil, atau menyebarkan, atau memprovokasi untuk melakukan pemogokan, atau demonstrasi, atau konsentrasi massa, atau petisi bersama dengan segala slogan dan bentuknya, atau semua hal yang bisa mengganggu persatuan dan ketenangan Kerajaan Arab Saudi dengan cara apa saja.
9.Menghadiri konferensi atau forum atau perkumpulan baik di dalam atau di luar negeri yang mengancam keamanan dan ketenangan serta mengobarkan fitnah atau kekacauan di tengah-tengah masyarakat.
10.Sengaja melancarkan tindakan yang buruk kepada negara-negara lain dan para pemimpin mereka.
11.Memprovokasi atau mengundang negara-negara asing atau lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi internasional untuk melawan Kerajaan Arab Saudi.
Kementerian Dalam Negeri mengisyaratkan bahwa Raja Yang Mulia telah menyetujui apa yang tercantum di dalam draf saran-saran ini dan telah keluar perintah Raja Yang Mulia dengan nomor 16820 tertanggal 5 Jumaadal Ula 1435 H untuk menjadikannya sebagai pedoman, dan agar memulai melaksanakan perintah ini terhitung mulai hari Ahad tanggal 8 Jumaadal Ula 1435 H yang bertepatan dengan tanggal 9 Maret 2014.
Dan siapapun yang melanggar perintah tersebut dalam bentuk apapun sejak tanggal ditetapkannya ini, maka akan dilakukan penyelidikan secara penuh atas pelanggaran-pelanggarannya yang telah lalu dan yang akan datang berdasarkan penjelasan ini. Raja Yang Mulia juga telah memberikan bagi siapa saja yang terlibat pada tindakan-tindakan pembunuhan di luar Kerajaan Arab Saudi dalam bentuk apapun tenggang waktu tambahan selama 15 hari terhitung sejak keluarnya penjelasan ini, kesempatan untuk mempertimbangan diri dengan matang dan segera kembali ke negara mereka, teriring dengan memohon kepada Allah agar membuka hati mereka dan kembali ke jalan yang benar.
*Kementerian Dalam Negeri segera mengumumkan hal itu disertai lampiran daftar pertama bagi partai-partai atau kelompok-kelompok atau aliran-aliran yang tercantum dalam penjelasan ini, yaitu siapa saja yang dimutlakkan dengan nama: Organisasi Al-Qaidah, Organisasi Al-Qaidah di Jazirah arab, Organisasi Al-Qaidah di Yaman, Organisasi Al-Qaidah di Iraq, ISIS, Nusra Front, Hizbullah di dalam Kerajaan Arab Saudia, kelompok Al-Ikhwan Al-Muslimun dan kelompok Al-Hutsy.*
Perlu diketahui bahwa hal itu mencakup semua organisasi yang menyerupai organisasi-organisasi ini dalam hal pemikiran atau ucapan atau tindakan, serta semua kelompok dan aliran yang ada dalam daftar Dewan Keamanan dan lembaga-lembaga internasional serta diketahui melakukan terorisme dan tindakan kekerasan.
Kementerian Dalam Negeri akan melakukan update daftar ini secara rutin sesuai dengan arahan dari perintah Raja Yang Mulia dan mengingatkan semua pihak agar tunduk secara penuh terhadapnya, dan di saat yang bersamaan menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi atau keringanan bagi siapa saja yang melakukan apa saja dari hal-hal yang telah diisyaratkan di atas."-selesai penukilan-

Dari gambaran keputusan pemerintah Arab Saudi pada tahun 2014 tersebut jelas upaya maksimum yang telah dilakukan untuk memerangi tanpa kompromi, mengancam secara tegas siapapun yang terlibat di dalamnya, menutup dan memotong secara total berbagai jalan yang bisa mengarah pada keterlibatan dengan kelompok-kelompok teroris radikal yang nama-namanya secara jelas tertulis.
Lalu bagaimana jika sejak tahun 2014 (3 tahun yang lalu) pemerintah Saudi telah merilis dan menetapkan daftar Hitam kelompok-kelompok teroris berbahaya -setelah melakukan pengumpulan data sekian lama tentunya dan bukti serta pengkajian mendalam - semisal firqah Ikhwanul Muslimin, pemberontak Hutsy Yaman yang disokong Iran, ISIS,  Al-Qaeda,  Jabhah Nusrah... namun di negara tetangga (Qatar) yang berbatasan langsung dan memiliki akses luas di darat, laut dan udara dengan mobilitas dan frekuensi tinggi dengan Arab Saudi justru sampai sekarang (2017) memiliki hubungan erat dengan negara Iran, negara teror penyokong utama pemberontak Hutsy Yaman, serta provokator gerakan penggulingan kekuasaan di Bahrain serta memuliakan kelompok teroris Ikhwanul Muslimin beserta para dedengkotnya?!?
Bahkan salah seorang komplotan Halabiyun Ikhwani, dedengkot Ikhwanul Muslimin Indonesia telah berbaik hati membenarkan tuduhan pemerintah Arab Saudi tersebut dengan memposting betapa pimpinan Qatar sangat memuliakan dedengkot Ikhwanul Muslimin.

وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
Nukilan:
QATAR
@salimafillah
Kalau engkau dikucilkan tetangga-tetanggamu karena melindungi para pejuangNya..
Maka biarlah Allah ganti untukmu tetangga yang lebih baik dari mereka.
Kalau engkau diasingkan para terkemuka karena berupaya membela kebenaran sejauh yang mampu kaulakukan..
Maka biarlah Allah anugrahkan padamu cinta di hati kekasih-kekasihNya yang kusut masai rambutnya, lusuh pakaiannya, dan berdebu kedua belah kakinya; namun jika bersumpah dengan asma Allah maka pasti Dia ijabah semua harapnya.
Duhai Qatar dan ahlinya yang dermawan.. Yang selalu disebut dalam syukur oleh doa-doa di Gaza yang terkepung hingga di Suriah yang berdarah..
Kita adalah kaum yang apabila bumi menyempit untuk kita, maka langitlah yang akan meluas untuk kita..

Gambar 1. Status penegasan salah seorang komplotan Halabiyun Ikhwani Firanda,  Qatar sangat memuliakan Yusuf al-Qaradhawy, dedengkot kelompok teroris Ikhwanul Muslimin dalam list resmi pemerintah Saudi.
_____________________
Gambar: Emir Qatar, Syaikh Tamim ibn Hammad Al Thani mencium ta'zhim Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradlawy, hafizhahumallaah.
Tahukah anda siapa *pejuangNya yang dilindungi oleh Qatar* sebagaimana statemen salah seorang corong Ikhwani yang menjadi komplotan Halabiyun Ikhwani Firanda?
Nukilan:
2. Merangkul jamaah-jamaah teroris dan berbagai kelompok yang bertujuan mengacaukan stabilitas di kawasan itu, termasuk kelompok Ikhwanul Muslimin, ISIS dan al-Qaeda, dan menyebarkan literatur dan artikel-artikel dari kelompok-kelompok ini melalui media mereka secara terus menerus.¹
3. Mendukung berbagai aktivitas kelompok teroris yang didukung oleh Iran di provinsi Qathif Arab Saudi dan di Kerajaan Bahrain,
4. Mendanai, memelihara dan melindungi kaum radikalis, yang berusaha untuk menghancurkan stabilitas dan kesatuan bangsa dari dalam dan luar negeri,
5. Penggunaan berbagai media yang berusaha untuk mengobarkan fitnah dari dalam negeri.
6. Telah nyata bagi kerajaan Arab Saudi adanya bantuan dan dukungan pihak penguasa di Doha (Qatar) terhadap milisi Houthi yang melakukan kudeta, bahkan setelah adanya pengumuman Koalisi Dukungan Syariat (operasi ‘Ashifatul Hazm) di Yaman.”
Jadi inilah hakekat sebenarnya dari para pejuangNya (pejuang Allah) yang dilindungi oleh pemerintah Qatar yang dimaksud oleh corong Ikhwanul Muflisin Salim A Fillah!!
Sungguh benar-benar kedustaan yang nyata atas nama Allah Subhanahu wa Ta'ala!!
Bukankah sikap terang benderang seperti ini, sokongan terhadap kelompok-kelompok teroris radikal Ikhwanul Muslimin dan yang lainnya secara langsung merupakan upaya konfrontasi yang sangat mengamcam dan membahayakan stabilitas keamanan kawasan, sangat mengancam keamanan dalam negeri Arab Saudi? 

Gambar 2. Qatar sebagai penyokong kelompok-kelompok yang telah dimasukkan dalam daftar hitam berbatasan langsung dengan wilayah Arab Saudi.
Maka menjadi hak penuh Arab Saudi untuk menutup semua celah potensi yang bisa membahayakan keamanan negerinya, baik darat, laut dan udara dengan negara Qatar yang berbatasan langsung yang menjadi pendukung kelompok teroris dalam daftar hitam yang dikeluarkan pemerintah.

Konsekwensi Arab Saudi, Salah Satu Negara Terdepan Dalam Memerangi Kelompok Teroris Radikal. Nyata & Bukan Bualan!

Telah kita ketahui bersama bahwa Saudi Arabia adalah salah satu negara Islam yang menjadi target serangan kaum teroris. Sikap dan langkah nyata pemerintah Saudi dalam memberantas jaringan teroris radikal semisal pemberontak Hutsy Yaman, Al-Qaeda, Jabhah Nusra, ISIS yang merupakan pecahan dari kelompok Ikhwanul Muslimin as-Sufi benar telah membuat jaringan teroris sesat tersebut marah dan murka.

Hujatan, pengkafiran, ancaman teror pembunuhan terhadap ulama dan pemerintah Saudi mereka lancarkan.

Pada akhirnya pemerintah Saudi memutuskan beberapa organisasi sebagai organisasi teroris berbahaya yang haram diikuti.

Buku-buku dedengkot Ikhwanul Muslimin -sebagai pemicu gerakan terror radikal- yang menyebarkan paham sesat pengkafiran terhadap umat Islam juga dilarang.

Camkanlah Wahai Komentator & Para Ikhwani Penyokong Kebijakan Qatar!!

Sesungguhnya seruan ini tidaklah kami tujukan kepada para komprador Syiah yang nyata-nyata memerangi negeri tempat dua kota suci umat Islam. Tetapi kepada mereka yang selama ini mengaku memiliki kecemburuan terhadap Islam dan kaum muslimin, orang-orang yang tidak rela dengan gerakan terorisme radikalisme atas nama Islam.
Jika Anda memang benar-benar jujur dalam berteriak pemberantasan terorisme radikalisme, maka sungguh tidak ada celah bagi anda untuk tidak mendukung sikap tegas pemerintah Arab Saudi setelah bersabar sekian tahun ini. Bagaimana tidak?
Bukankah anda telah mendengar celotehan kaki tangan Iran yang menuding "Wahabi" Saudi sebagai gerakan radikal penyebab terorisme radikalisme?
Bukankah anda -Wahai Komentator & Para Penyokong Kebijakan Qatar- masih bisa berdiam diri dan bersikap ramah terhadap Iran tatkala pemberontak Syiah Hutsy Yaman dukungan Iran melancarkan serangan rudal balistik ke Ka'bah,  kiblat kota suci umat Islam di Mekah?
Bukankah anda masih bisa tertidur nyenyak di rumah anda tatkala pasukan tauhid negara Saudi Arabia berjaga-jaga siang dan malam mempertaruhkan jiwa dan raganya di sisi senjata anti rudal mereka untuk memastikan keamanan kota suci umat Islam? Adakah anda pernah mengucapkan terima kasih kepada mereka?
Lalu tatkala "Wahabi" Saudi membuktikan sikap tegas tanpa komprominya untuk menumpas jaringan/kelompok teroris radikalis dan menegaskan tidak ada kaitan apapun serta berlepas dirinya dari kelompok-kelompok teroris tersebut (yang dilabeli oleh para komprador Syiah sebagai Wahabi) yang ternyata adalah kelompok-kelompok yang menginduk pada kelompok Ikhwanul Muslimin as-Sufi maka anda kemudian tampil di publik berlagak sebagai orang-orang yang menuntut Arab Saudi agar bijaksana dan bijaksini?! Inikah kejujuran? Wallahul musta'an.
Catatan kaki
(1) Mengarah pada media Al-Jazeera milik pemerintah Qatar.
http://m.antaranews.com/berita/633496/arab-saudi-tutup-kantor-al-jazeera

#qatar #saudi #arab #hutsy #houthi #pemberontak #ikhwanulmuslimin #isis #alqaeda #jabhahnusrah #firanda #salimafillah #sayyidquthb #qaradhawi #qaradhawy #hasanalbanna #iran #syiah #rafidhah #sururi #halabi #rodja #hamas #emirqatar #wahabi #sufi

⚔Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
09/06/2017

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi