Mufti Agung Qatar, Yusuf Al-Qaradhawy, Gembong Provokator Revolusi Berdarah-Darah, Mufti Teror Bom Bunuh Diri & Peran Media Provokator Al-Jazeera Qatar Yang Menjajakan Dagangan Terornya(Konspirasi Ikhwanul Muslimin, Qatar, Hamas & Milisi Syiah Hizbullah Dalam Menyulut Revolusi Berdarah di Mesir)

Tukpencarialhaq:
MUFTI AGUNG QATAR,  YUSUF AL-QARADHAWY ( PENYOKONG SENGIT AKIDAH ASY'ARIYAH MATURIDIYAH¹),  GEMBONG PROVOKATOR REVOLUSI BERDARAH-DARAH,  MUFTI TEROR BOM BUNUH DIRI & PERAN MEDIA PROVOKATOR AL-JAZEERA QATAR YANG MENJAJAKAN DAGANGAN TERORNYA
(Konspirasi Ikhwanul Muslimin, Qatar, Hamas & Milisi Syiah Hizbullah Dalam Menyulut Revolusi Berdarah di Mesir)

ARAB SAUDI MEMUTUSKAN BERDASARKAN DATA DAN FAKTA AKURAT,  ADAPUN KRITIKUS/ PENGAMAT MENGHUKUMI SAUDI BERDASAR DUGAAN & PEMBELAAN TERHADAP TERORIS IKHWANUL MUSLIMIN (24)

Tujuan pemostingan artikel:

✅Membuktikan secara ilmiyah kedustaan dan manipulasi tuduhan bahwa teroris dilabeli sebagai Wahabi.
✅Adanya konspirasi antara dua kekuatan besar terorisme, Ikhwanul Muslimin (berikut sempalannya) dengan Syiah Khomeiniyah dalam berbagai aksi teror berdarah.
✅Menunjukkan keterkaitan erat dan hubungan istimewa Qatar dengan kelompok teroris Ikhwanul Muslimin & Milisi Syiah, dukungan finansial dan perlindungannya terhadap para gembong teroris dunia yang menggoncang keamanan negara-negara lainnya.

Yusuf al-Qaradhawy adalah seorang teolog Islam Mesir yang berbasis di Doha, Qatar.


Gambar 1. Akidah gembong teroris Ikhwanul Muslimin adalah Maturidiyah-Asy'ariyah. Mufti Agung Qatar, Yusuf al-Qaradhawy
Url: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yusuf_al-Qaradawi
Dia adalah orang Mesir pertama yang masuk dalam daftar teroris yang diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi, Mesir, UEA dan Bahrain. Negara-negara tersebut secara kolektif telah menunjuk 59 individu dan 12 institusi yang telah mendanai organisasi teroris dan mendapat dukungan dari Qatar.




 
Gambar 2. Mufti Terror,  Yusuf al-Qaradhawy al-Ikhwani dicium kepalanya oleh Emir Qatar
Al-Qaradawi dikenal sebagai tukang fatwa penyokong kuat aksi teror pengeboman bunuh diri dan kemartiran. Dia mempromosikan dan melegitimasi operasi "syahid" bunuh diri dengan menyebutnya sebagai "bentuk jihad yang lebih tinggi untuk kepentingan Allah."





https://drive.google.com/open?id=0B_p4T11NUOBxU3pFcEh5N0ZYckU
Gambar 3. Fatwa al-Qaradhawy, landasan besar bagi aksi-aksi biadab teror operasi bunuh diri yang banyak dioperasikan di negara-negara kaum muslimin.
Sementara Mufti Agung Kerajaan Arab Saudi (baca: "Wahabi"), Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah al-Syaikh menyatakan bahwa bom bunuh diri "tiada lain kecuali pembunuhan terhadap diri sendiri," al-Qaradhawy malah berfatwa tentang jihad didorong untuk melawan musuh-musuh Allah dengan cara yang ekstrem (bunuh diri, ed.).
"Dengan sebuah senjata baru yang dibuat oleh tangan orang-orang lemah yang digunakan sebagai bentuk perlawanan terhadap kekuatan dahsyat yang sombong," Syaikh al-Qaradhawy pernah membenarkan pemboman bunuh diri dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al-Jazeera Network .
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara yang dilaporkan oleh AFP tentang pemboman bunuh diri dalam kasus perang, Grand Mufti Arab Saudi (baca: "Wahabi") berbicara tentang pembelaan diri dengan menyatakan bahwa hal itu seharusnya tidak terwujud dalam cara-cara yang "melawan Syariah" karena pertumpahan darah dan pembunuhan sendiri bertentangan dengan ajaran Islam.
"Saya tidak tahu bagaimana bisa hal ini menjadi legitimasi atau dianggap sebagai jihad? Demi Allah. Saya khawatir tidak ada yang lain kecuali pembunuhan diri sendiri," Grand Mufti Saudi menentang fatwa al-Qaradhawy.

Al-Qaradhawy Daftar Orang Paling Dicari Oleh Kairo

Qaradhawy telah tinggal di Qatar sejak tahun 1961. Ia melarikan diri sejak pemerintahan Presiden Mesir Gamal Abdel-Nasser setelah ditangkap pada Januari 1954 dan kemudian pada bulan November di tahun yang sama.



Gambar 4. Qaradhawy menjadi daftar teratas teroris yang diburu oleh pemerintah Mesir.
Pada tahun 1961 al-Qaradhawi pergi ke Qatar di mana dia menjabat sebagai Direktur Institut Agama Sekunder. Setelah menetap di sana, dia memperoleh kewarganegaraan Qatar. Pada tahun 1977 ia mendirikan Fakultas Syariah dan Studi Islam di Universitas Qatar. Dia adalah dekannya sampai akhir tahun 1990, kemudian Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Dunia.
Al Qaradhawy lahir 9 September 1926 di desa Safat Tarab Mahalla Al-Kubra Center di Gharbia Governorate di Mesir. Dia termasuk dalam kelompok Ikhwanul Muslimin dan menjadi salah satu pemimpin dan mentornya yang terkenal. Dia ditawari untuk mengambil posisi 'Mursyid' beberapa kali tapi dia menolak. Dia menghadiri pertemuan Organisasi Internasional Ikhwanul Muslimin sebagai perwakilan Ikhwanul Muslimin di Qatar.
Al-Qaradhawy menulis buku "Ikhwanul Muslimin Tujuh Puluh Tahun dalam Panggilan, Pendidikan dan Jihad", yang membahas sejarah kelompok ini sejak awal hingga akhir abad ke-20 dan peran religius, budaya dan sosialnya di Mesir dan negara lain di dunia tempat mereka berada.
Al-Qaradhawy menganggap Hasan al-Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin, sebuah "proyek Sunni yang perlu diaktifkan." Dia menggambarkan Ikhwanul Muslimin sebagai "kelompok terbaik di antara orang-orang Mesir dengan perilaku, etika dan pemikiran mereka."
Selama tinggal di Qatar, al-Qaradhawy tidak lupa bereaksi terhadap rezim di Mesir. Oleh karena itu, segera setelah pecahnya revolusi Januari, Qaradhawy adalah pendukung revolusi melawan rezim Mubarak dan dia terus berkhotbah di masjid-masjid Qatar atau kata-kata yang disiarkan oleh Al-Jazeera untuk memobilisasi orang-orang Mesir agar menggulingkannya.
Setelah kemenangan Ikhwanul Muslimin, al-Qaradhawy mengunjungi Mesir berkali-kali, dan berbicara kepada orang-orang Mesir di Alun-alun Tahrir² dan Masjid Al-Azhar, menyerukan revolusi untuk melawan semua anggota rezim Mubarak dan apa yang dia sebut sebagai peraturan militer. Qaradhawy mengatakan kemenangan Mohamad Mursi adalah kemenangan bagi revolusi besar Mesir dan menggambarkan saingan militernya, Ahmed Shafiq sebagai salah satu musuh revolusi.
Revolusi 30 Juni datang untuk membatalkan semua impian dan aspirasi Qaradhawy, dan dia tidak berdiri di samping mereka. Dia bahkan melancarkan perang melawan semua orang yang melawan Mursi dan Ikhwanul Muslimin. Dia menuduh orang Mesir yang menolak peraturan Mursi sebagai Khawarij (musuh Islam).
Al-Qaradhawy terperangkap dalam provokasi yang teruk dan menghasut para demonstran melalui layar saluran Al-Jazeera yang mengguncang stabilitas dan menyerukan kembalinya Mursi dan Ikhwanul Muslimin. Dia meminta intervensi internasional untuk membawa Mursi kembali berkuasa dan untuk mengadili Menteri Pertahanan, tentara dan polisi sebelum diajukan ke pengadilan Internasional.
Dia terlibat dalam kasus "pembobolan penjara", yang berawal dari revolusi 25 Januari 2011. Al-Qaradhawy berpartisipasi dalam perencanaan dan menghasut penyelundupan pemimpin Ikhwan dari penjara selama waktu itu yang dijuluki ' kemarahan hari Jumat. '
Tuduhan terhadap al-Qaradhawy melibatkan komunikasi dengan organisasi dan negara asing, pengungkapan rahasia, pelaksanaan tindakan terorisme, kekerasan di dalam Mesir dan persiapan skema teroris bekerja sama dengan para pemimpin Ikhwanul Muslimin di Mesir dengan Hamas, Lebanon dan organisasi lainnya di dalam dan di luar negeri, dengan merangkul ide-ide ekstrem Takfiri, menyelundupkan senjata ke perbatasan barat di sepanjang rute gurun, dan mengatur penyusupan elemen Hamas dan Hizbullah (milisi Syiah di Lebanon,ed.)  melalui terowongan bawah tanah, dan membawa mereka ke negara tersebut untuk memprovokasi kekacauan dan sabotase, menyerang rezim Mesir dan membunuh demonstran sipil.
Investigasi menunjukkan bahwa Qaradhawy membuka saluran komunikasi dengan Qatar dan Turki, di mana Qatar memberinya dana yang diperlukan untuk menciptakan keadaan kacau dan merusak keamanan nasional Mesir.
Sejak pecahnya revolusi pada bulan Juni 2013, dia tidak berpikir untuk kembali ke Mesir karena takut ditangkap dan pengadilan menjatuhkan hukuman terhadapnya. Dia terus menghasut dan bersekongkol melawan rezim Mesir dan orang-orang Mesir untuk mengobarkan terus kekacauan dan penggulingan rezim Presiden Abdel Fattah al-Sisi.
Pengacara Mesir telah mengajukan tuntutan hukum untuk menarik kewarganegaraan Qaradawi dan kasus-kasus tersebut masih di pengadilan. Juga, sebuah kampanye melawan al-Qaradhawy, dimana pengacara mengajukan dakwaan di hadapan Jaksa Agung di Pengadilan Banding Alexandria, menuduhnya menghasut militer dan polisi.
Qaradhawy bertanggung jawab atas meningkatnya serangan teroris di Mesir dan pembunuhan ratusan tentara dan polisi Mesir karena fatwa tersebut. Fatwa tersebut bertujuan untuk merongrong persatuan nasional dan menuntut kekuatan utama untuk campur tangan secara militer di Mesir, sehingga menempatkan al-Qaradawi dalam daftar teroris.

Catatan kaki
(1) Dalam Majalah “ al-Mujtama “ bilangan : 1370 yang keluar pada tanggal 25 Jumadil Akhir 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 5 Mei 1999 M, yang bertepatan acara berlalunya masa 70 tahun Ikhwanul Muslimin dalam berdakwah, tarbiyah dan berjihad, disebutkan pada judul “ Keutamaan Dakwah Ikhwanul Muslimin “. Syaikh al-Qardhawi mengeluarkan pandangannya terhadap dakwah Ikhwanul Muslimin dengan dua poin penting, salah satu pointnya adalah tentang keterkaitan Ikhwanul Muslimin dengan Asy’ariyyah. Syaikh al-Qardhawi mengatakan:
واتهام الإخوان بأنهم من الأشاعرة ، لا ينتقص من قدرهم ، فالأمة الإسلامية في معظمها أشاعرة أو ماتريدية
“Persangkaan Ikhwanul Muslimin yang mengaku sebagai Asy’ariyyah, tidaklah mengurangi kehormatan mereka, kerana umat Islam pada umumnya (majoritinya) adalah berakidah Asy’ariyyah dan Maturudiyyah...."
http://www.aswj-rg.com/2013/12/hasan-al-banna-pendiri-dan-pelopor-ikhwanul-muslimin-im-manhaj-dan-akidahnya.html
(2) Berikut salah satu liputan kaum Ikhwani sendiri tatkala Yusuf al-Qaradhawy melancarkan provokasi,  membakar kemarahan rakyat Mesir untuk memberontak melawan pemerintahnya.
Nukilan:
Khutbah Jumat Syaikh Qardhawi di Tahrir Square: "Revolusi Belum Selesai"
Al Furqan – Sabtu, 16 Rabiul Awwal 1432 H / 19 Februari 2011 08:33 WIB
Ulama Muslim berpengaruh Syaikh Yusuf al-Qardhawi mendesak para pemimpin Arab untuk mendengarkan jeritan rakyat mereka dan mengakui wilayah mereka telah berubah, dalam khotbah Jumat yang diadakan di ibukota Mesir Tahrir Square kemarin (18/2).
"Dunia telah berubah, dunia telah berkembang dan dunia Arab juga telah berubah di dalamnya," kata Syaikh al-Qardhawi, seorang ulama kelahiran Mesir yang tinggal di Qatar.
"Jangan menghalangi rakyat," kata Qardhawi, memberipesan peringatan kepada para pemimpin dunia Arab. "Jangan mencoba untuk memimpin mereka dengan omong kosong. Lakukanlah dialog yang nyata dengan mereka."
"Jangan biarkan orang lain mencuri revolusi ini dari Anda – orang-orang munafik yang akan memasang wajah baru yang sesuai dengan mereka," katanya, berbicara kepada setidaknya 200.000 yang berkumpul untuk shalat Jum’at di Tahrir Square, pusat pemberontakan Mesir. "Revolusi belum berakhir. Ini baru saja di mulai di Mesir."
Ratusan ribu rakyat Mesir tumpah ruah di Tahrir Square, pusat pemberontakan nasional yang memaksa presiden Hosni Mubarak untuk mundur seminggu yang lalu dan menyerahkan kekuasaannya kepada junta militer.

#khawarij #IM #irhab #qatar #pemberontak #ikhwanulmuslimin #sayyidquthb #qaradhawy #hasanalbanna #iran #syiah #rafidhah #sufi #teroris #takfiri #bombunuhdiri #iran #revolusi #aljazeera
==========================
⚔Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
12/07/2017 & 13/07/2017

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi