Keluarnya Darah Apakah Membatalkan Wudhu

KELUARNYA DARAH APAKAH MEMBATALKAN WUDHU DAN PUASA
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Saya membaca dari  penulis kitab Fiqhus Sunnah bahwa darah tidak membatalkan wudhu dan dia berdalil dengan amalan sebagian sahabat dimana ada diantara mereka yang shalat sedangkan luka mereka mengucurkan darah, ia berkata pula sesunguhnya bekam tidak membatalkan puasa, maka apa pendapat Anda dalam hal ini?
Jawaban:
Ini masalah yang diperselisihkan para ulama, dan pendapat yang kuat adalah jika adanya darah itu sedikit, maka wudhu tidak batal, karena dimaafkan darah yang sedikit. Adapun darah yang banyak, maka yang lebih hati-hati bagi seorang mukmin adalah berwudhu dalam rangka keluar dari perselisihan para ulama, karena dalil-dalil dalam hal ini tidak secara tegas menunjukkannya. Sehingga jika seseorang berwudhu karena banyak darah yang keluar dari luka yang menganga, maka itu lebih hati-hati. Kecuali jika darah keluar terus, maka dia shalat sesuai kondisinya, seperti wanita yang istihadhah (yang terus mengeluarkan darah karena terputusnya salah satu urat yang berada di dekat rahim), dia berwudhu setiap datang waktu shalat lalu shalat.
Demikian pula orang yang masih memiliki luka, dia berwudhu untuk setiap shalat dan itu mencukupi. Kemudian shahibul salasil yaitu orang yang terus keluar air kencingnya dia pun berwudhu pula untuk setiap shalat. Adapun darah yang sedikit yang dialami seseorang seperti mimisan sedikit dan luka sedikit, maka yang seperti ini dimaafkan dan tidak wajib wudhu karenanya. Sedangkan bekam termasuk mengeluarkan darah yang banyak sehingga berwudhu lebih hati-hati
http://www.binbaz.org.sa/noor/7922
http://t.me/ukhwh
11/11/2017
 خروج الدم هل يفسد الوضوء والصوم؟
قرأت لصاحب فقه السنة أن الدم لا يفسد الوضوء، واستدل بأعمال بعض الصحابة حيث صلى بعضهم وجروحهم تثغب دماً، وقد قال: إن الحجامة لا تفسد الصوم، فما قولكم في هذا؟
هذه مسألة خلافية بين أهل العلم، والأرجح أنه إذا كان شيء خفيف من الدم لا ينقض الوضوء، يعفى عن اليسير أما الكثير فالأحوط للمؤمن أن يتوضأ خروجاً من خلاف العلماء، لأن أدلة هذا ليست واضحة فإذا توضأ الإنسان من الدم الكثير، من الجراحة الكثيرة كان أحوط، إلا إذا استمر فإنه يصلي على حسب حالة، كالمستحاضة توضأ لوقت كل صلاة وتصلي وهكذا من معه جرح دائم يتوضأ لكل صلاة ويكفي، وهكذا صاحب السلس الذي معه البول الدائم يتوضأ لكل صلاة، أما الدماء اليسيرة التي تعتري إنسان مثل الرعاف اليسير والجرح اليسير فهذا يعفى عنه ولا يجب معه الوضوء فيه، والحجامة تعتبر من الدم الكثير فالوضوء أحوط.

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi