Jangan Ikut Serta Pada Perayaan Mereka

KEDUDUKAN AL MASIH ISA BIN MARYAM ALAIHISSALAAM DAN LARANGAN UCAPAN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU 7⃣
(Bagian ke tujuh)
Jangan Ikut Serta Pada Perayaan Mereka
Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang bagus dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Radhiallahu ‘anhuma beliau pernah berkata:
من بنى ببلاد الأعاجم وصنع نيروزهم ومهرجانهم و تشبها بهم حتى يموت وهو كذلك حشر معهم يوم القيامة .
“Barangsiapa lewat di negeri non Arab, lalu mereka sedang merayakan Hari Nairuz dan festival keagamaan mereka, kemudian ia meniru mereka hingga mati dalam keadaan seperti itu maka dia dibangkitkan bersama mereka pada hari kiamat.
Ini adalah ucapan dari beliau sahabat Abdulloh bin amr bin al ash yang menunjukkan bahwa perbuatan tersebut termasuk dosa besar, sedangkan perbuatan yang paling ringan dari hal itu saja bisa mengantarkan pada yang berat lalu menuju pada kufur kepada Alloh, membenarkan aqidah mereka yang batil. Maka hendaknya bagi setiap muslim agar menutup pintu-pintu tersebut baik yang pokoknya maupun yang cabangnya. Jangan ikut serta pada perayaan-perayaan mereka dari sisi manapun.
Maka tidak boleh menjual atau membeli sesuatu yang khusus bagi perayaan mereka (terompet, lilin, kembang api, petasan, topi sinterklas dan yang lainnya, pent).
Tidak boleh mengucapkan selamat natal, mary crimas, selamat tahun baru dan lainnya.
Tidak boleh menerima hadiah dari mereka dan memberi hadiah untuk mereka.
Hadits shohih dari sahabat Abdulloh bin Umar Rosululloh bersabda
من تشبه بقوم فهو منهم
Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk mereka.
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam sangat bersungguh-sungguh menekankan baro'ah (sikap berlepas diri) dari orang kafir dan musyrikin hingga beliau melarang menyerupai mereka yang menjadi kekhususan mereka dan kebiasaan mereka bahkan pakaian mereka, karena menyerupai mereka dhohirnya akan mewariskan kecondongan hati, sepakat dan sikap menyetujui pada batinnya.
Hari raya merupakan syiar setiap agama, yang pasti sangat berkaitan dengan agama dan aqidah mereka, karena itu Nabi shollallohu 'alaihi wasallam ketika baru hijrah ke Madinah mendapati penduduk Madinah merayakan dua hari raya mereka, yang hari raya itu menyatukan mereka ketika masih jahiliyyah dan merupakan warisan dari generasi ke generasi Nabi shollallohualaihi wasallam menghapus dua hari raya itu dan memerintahkan agar mencukupkan pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha saja.
Wahai kaum muslimin berpegangteguhlah dengan agama Alloh, dengan Al Qur'an dan As Sunnah dengan pemahaman salafusoleh, hal ini akan menyebabkan menjadi mulia.
Jangan sebaliknya yang akan menyebabkan menjadi rendah.
Kemuliaan itu milik Alloh, rosulnya dan orang-orang yang beriman akan tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui dan tidak memahami.
selesai...
diterjemahkan dengan beberapa penyesuaian dari audio khutbah Syaikh Kholid bin Dhohwi Adz Dzofiri hafidzohulloh ta'ala.
oleh :ustadz Abu Ukasyah Qomar
Rabu, 09 robiuts tsani 1439/ 27 Desember 2017
WhatsApp Salafy Cirebon
Join Telegram|| t.me/salafycirebon

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi