Kapan Seorang Memiliki Perasaan Sebagai Orang Yang Miskin?

KAPAN SEORANG MEMILIKI PERASAAN SEBAGAI ORANG YANG MISKIN?

Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah

"Seseorang ketika diberi rasa qanaah (merasa cukup dengan anugrah Allah تعالى) niscaya dia akan tetap merasa sebagai orang yang berkecukupan dalam kondisi lapang dadanya lagi tidak memperhatikan kepada orang lain. Kondisi yang seperti ini tersirat pada kesempurnaan nikmat penduduk surga yang paling rendah tingkatannya, bahwa mereka,

 لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا

Mereka tidak ingin berpindah daripadanya." (QS. Al Kahfi: 108)

Maksudnya penduduk surga yang paling rendah tingkatannya tidak ingin berpindah dari kenikmatan yang dirasakannya ini. Karena dia merasa, tidak ada seorangpun di surga yang paling mendapat nikmat dibandingkan dirinya.

Inilah diantara bentuk kenikmatan Allah تعالى kepada seseorang yaitu mendapat taufik untuk bersikap qana'ah, baik itu pada tempat tinggalnya, pakainnya, kendaraannya, maupun anak-anaknya.

Adapun bila rasa qanaah itu tercabut dari hatinya, maka sungguh dia akan merasa menjadi orang yang miskin."

📖Fathu Dzil Jalali Walikram 5/272
(03/12/2017)

❐  قــــال العلّامة ابن عثيمين رحمه الله تعالى :

✍🏻__ الإنسان إذا أُعطي الـقناعة بقي غنيـًا منشرح الصدر لا ينظر إلى غيره ، ويدل لذلك أن من كمال نعيم أهل الجنة أنهم : ﴿ لَا يَبْغُـونَ عَنْهـَا حِوَلًا  ﴾ ، أدناهم لا يريد الـتحول عمّا هو عليه ، ويرىٰ أنه ليس أحد في الجنة  أنعم منه ،

وهذا من نعمة الله على الـعبد أن يوفق للـقناعة سواء كان ذلك في مسكنه أو في ملبسه أو في مركوبه أو في أولاده ، فأمـا إذا نزعت القناعة من قلبه فإنه فقير .

📚 فتح ذي الجلال والإكرام(٢٧٢/٥)

http://t.me/sonanmahjoura

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi