Landasan Keempat: Pengenalan Tentang Ilmu Dan Ulama Dan Jangan Terkecoh Dengan Orang Yang Seperti Ulama Tapi Bukan Ulama

MATAN DAN TERJEMAHAN AL-USHULUS SITTAH (Bag. ke-5)

الأصول الستة للشيخ محمد بن عبد الوهاب

✅ LANDASAN KEEMPAT: PENGENALAN TENTANG ILMU DAN ULAMA DAN JANGAN TERKECOH DENGAN ORANG YANG SEPERTI ULAMA TAPI BUKAN ULAMA

الأصل الرابع

بيان العلم والعلماء ، والفقه والفقهاء ، وبيان من تشبه بهم وليس منهم ، وقد بين الله هذا الأصل في أول سورة البقرة من قوله: {يابني إسرائيل اذكروا نعمتي التي أنعمت عليكم وأوفوا بعهدي أوف بعهدكم} {سورة البقرة، الآية: 40} إلى قوله: {يا بني إسرائيل اذكروا نعمتي التي أنعمت عليكم وأني فضلتكم على العالمين} ، {سورة البقرة، الآية: 47}. ويزيده وضوحاً ما صرحت به السنة في هذا الكلام الكثير البين الواضح للعامي البليد ، ثم صار هذا أغرب الأشياء ، وصار العلم والفقه هو البدع والضلالات، وخيار ما عندهم لبس الحق بالباطل ، وصار العلم الذي فرضه الله تعالى على الخلق ومدحه لا يَتَفَوَّهُ به إلا زنديق أو مجنون ، وصار من أنكره وعاداه وصنف في التحذير منه والنهي عنه هو الفقيه العالم.

Landasan yang keempat: Penjelasan tentang ilmu dan Ulama, pemahaman (fiqh) dan fuqaha’, dan penjelasan tentang siapa yang mirip/ menyerupai mereka padahal bukan golongan mereka (bukan Ulama). Allah telah menjelaskan landasan ini dalam surat al-Baqoroh dalam firmannya:

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

"Wahai Bani Israil, ingatlah nikmatKu yang Aku berikan kepada kalian, dan sempurnakanlah perjanjian denganKu, niscaya Aku akan penuhi janji kepada kalian, dan hendaknya hanya kepadaKulah kalian takut." (Q.S al-Baqoroh ayat 40)

hingga firman Allah:

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

"Wahai Bani Israil ingatlah nikmatKu kepada kalian dan sesungguhnya Aku telah memberikan kelebihan kalian dibandingkan seluruh alam (pada waktu itu)." (Q.S al-Baqoroh ayat 47)

Dan keterangan itu semakin diperjelas dengan Sunnah (Nabi) dalam penjelasan ini yang banyak, jelas, gamblang, bagi orang awam yang sederhana pemikirannya. Kemudian (dengan berjalannya waktu) hal ini menjadi sesuatu yang sangat aneh. Jadilah ilmu dan fiqh (pemahaman Dien) adalah bid’ah dan kesesatan. Yang terbaik di antara mereka mencampuradukkan al-haq (kebenaran) dengan kebatilan. Jadilah ilmu yang Allah wajibkan kepada makhluk dan Allah memujinya, tidak diucapkan kecuali oleh orang yang zindiq atau gila. Jadilah orang yang mengingkari, memusuhi, menulis tahdzir (peringatan terhadap ilmu) dan melarang darinya, dianggap sebagai orang yang faqih dan berilmu.

Penerjemah: Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman  حفظه الله تعالى

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
https://t.me/goresanfawaid/668
(18/12/2017)

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi