
<Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah berkata:
"Jika engkau mencuci pakaianmu dari najis, maka hendaknya engkau merasakan bahwasannya Allah Ta'ala mencintai orang-orang yang mensucikan diri....
Demi Allah, Sesungguhnya kita sering dalam kondisi lalai dari maksud-maksud seperti ini. Karena mayoritas tujuan yang kita lakukan ketika bersuci dari najis atau dari hadats adalah sebagai syarat sahnya salat, lantaran takut akan merusak salat kita. Akan tetapi betapa sering dari kita tidak menyadari bahwa amalan ini merupakan pendekatan diri kepada Allah Ta'ala dan sebab kecintaan Allah kepada kita..
Sekiranya kita mengingat di saat seseorang mencuci tetes air kencing yang mengenai pakaiannya, bahwa amalan ini akan mengantarkannya kepada kecintaan Allah Ta'ala, niscaya kita memperoleh banyak kebaikan, akan tetapi seringnya kita dalam kondisi lalai.
Syarh al 'Aqidah al Wasithiyyah 1/217
http://t.me/ukhwh
فـــــائدة
قال الشيخ العلاّمة الفقيه /
محمد بن صالح العثيمين
رَحِمَـهُ اللهُ تَعَـالَى وَغَفَـرَ لَـهُ :
" إذا غسلتَ ثوبكَ من النّجاسة تحسُّ بأنَّ الله يحبّك لأن الله يحبُّ المتطهرين، وإذا توضأت تحسُّ بأن الله أحبك لأنك تطهرت، إذا اغتسلت تحس بأن الله أحبك؛ لأن الله يحب المتطهرين...
ووالله إنّنا لغافلون عن هذه المعاني، وأكثر ما نستعمل: الطهارة من النجاسة أو من الأحداث لأنها شرط لصحة الصلاة؛ خوفا من أن تفسد صلاتنا لكن يغيب عنا كثيرا أن نشعرَ بأن هذا قُربة وسبب لمحبة الله لنا..
لو كنا نستحضر عندما يغسل الإنسان نقطة بول أصابت ثوبه أن ذلك يجلب محبة الله له؛ لحصلنا خيرا كثيرا، لكننّا في غفلة.
[ شرح العقيدة الواسطية ١\٢١٧ ]
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi