
<Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan:
Di saat makmum berbaris untuk salat, posisi makmum di sisi sebelah kiri imam mendominasi posisi makmum di sisi sebelah kanan imam atau kadang sebaliknya. Lantas apakah disyariatkan seorang imam mengarahkan makmum menyeimbangkan shof salat?
Jawaban:
Penanya ini mengatakan: jika keberadaan shof sebelah kanan imam lebih banyak makmumnya daripada sebelah kiri imam atau kebalikannya, lantas apakah disyariatkan imam mengatakan kepada sisi shof yang berlebih makmumnya: ayo pindah ke shof yang kurang? Saya jawab: ya.
Sebab, yang disyariatkan adalah posisi imam berada di tengah-tengah. Dalilnya adalah riwayat yang sahih dalam kitab Sahih Muslim dan selainnya, bahwa di awal perintah salat jika ada tiga orang salat berjamaah, maka posisi imam ada di tengah mereka, kemudian ketentuan ini pun dihapus lalu berubah menjadi tiga orang yang berjamaah, posisi imam berada di depan dua makmum.
Adapun sisi pendalilannya: bahwa makmum tidak berada di sebelah kanan imam yakni dua orang makmum tidak berada di sebelah kanan imam maupun di sebelah kirinya, tetapi imam berada diantara dua makmum.
alasan lainnya, karena dia seorang imam, sedangkan imam itu diperintah untuk adil. Tentunya tidak adil ketika salah satu sisi shof berada jauh dari imam, sedangkan sisi shof lainnya berada dekat dengan imam.
alasan berikutnya: Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah bersabda: 'Sempurnakan shof sebelah kanan kemudian yang berikutnya', sekiranya shof sebelah kanan imam itu mutlak lebih banyak keutamannya, tentunya Beliau bersabda sempurnakan shof sebelah kanan kemudian shof berikutnya sebagaimana sabda Beliau terhadap shof yang pertama: 'Sempurnakanlah shof yang pertama kemudian shof berikutnya'
alasan yang terakhir: terkait dengan pandangan orang misalnya, ketika kita memerintahkan seorang makmum berada di belakang imam sedangkan makmum yang lain seluruhnya berada di sebelah kanan imam sehingga tidak ada seorang makmum pun di sebelah kiri imam, tentunya pemandangan ini tidak mencocoki dengan kenyataan adanya imam, karena shof ternyata berlebihan.
Jadi, inilah hakekat permasalahannya.
Liqa' al Bab al Maftuh 233
http://t.me/ukhwh
السؤال:
عندما يصطف المأمومون للصلاة تكون الجهة التي على الشمال ترجح على التي على اليمين أو العكس، هل يشرع للإمام أن يوجههم إلى تعديل الكفتين؟
الجواب:
يسأل يقول: إذا كان الصف عن يمين الإمام أكثر عن يساره أو بالعكس، فهل يشرع للإمام أن يقول للزائد: تعالوا إلى هذا الناقص؟ أقول: نعم.
لأن المشروع أن يكون الإمام متوسطاً، والدليل على هذا: أنه ثبت في صحيح مسلم وغيره أن المأمومين إذا كانوا ثلاثة في أول الأمر يكون وسطهم، ثم نسخ وصار الثلاثة يكون الإمام أمامهم.
ووجه الدلالة: أنهم لا يكونون عن يمينه -يعني: الاثنين عن يمينه ولا عن يساره- بل يكون هو بينهم.
وأيضاً: هو إمام وهو مأمور بالعدل، وليس من العدل أن يكون أحد الجانبين بعيداً والآخر قريباً.
وأيضاً: لم يقل النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم: أكمل الأيمن فالأيمن، ولو كان الأيمن أكثر مطلقاً لقال: أكملوا الأيمن فالأيمن كما قال في الصف الأول: أكملوا الأول فالأول.
وأيضاً: نظرة الناس مثلاً: لو فرضنا أن أحداً خلف الإمام والباقين كلهم على اليمين وليس عن الشمال أحد، هذا المنظر ينافي أن يكون هناك إمام حقيقة؛ لأنه متطرف.
هذه هي المسألة.
http://binothaimeen.net/content/6534
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi