
Berkata Fadhilatusy Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah :
"Al-'Aylah adalah fakir (miskin). Maka makna ta'lilnya (hubungan sebab akibatnya) bahwasanya memperbanyak istri adalah sebab kemakmuran dan kekayaan.
Akan tetapi hal ini mengingatkanku dengan ayat :
إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ ۗ
"Jika mereka miskin maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dengan karunia dari-Nya." Q.S. Nur : 32
Maka menikah itu adalah sebab kemakmuran, bukan sebab kefakiran
ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا
"Yang demikian itu lebih dekat untuk tidak menjadi fakir." Q.S. An-Nisa' : 3
Yaitu kalian tidak akan menjadi fakir. Sedangkan manusia berkata : "Tamu itu akan datang (ke rumah seseorang) bersama dengan rezekinya"
Maka kami katakan pula seperti itu : "Istri kedua akan datang bersama dengan rezekinya"
Lalu mengapa manusia merasa takut dari beristri yang kedua ? Mereka merasa takut terjatuh dalam kefakiran. Padahal ayat al-Qur'an membantah mereka
ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ
"Hal itu lebih dekat"
أَلَّا تَعُولُو
Yakni "Agar tidak menjadi fakir"
Dan yang seperti ini adalah firman Allah :
{وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ}
"Dan Dia (Allah) mendapatimu (wahai Nabi) dalam keadaan miskin, lalu Dia memberikan kecukupan" Q.S. Adh-Dhuha : 8
Kaset Silsilatul Huda wan Nuur no 536
Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) - Muraja'ah : Al-Ustadz Kharisman hafizhahullah
┉┉✽̶»̶̥»̶̥✽̶┉┉
التعدد في الزواج سبب لجلب الرزق
قال فضيلة الشيخ محمد ناصر الدين الألباني - رحمه الله تعالى .
العيلة هي الفقر ، فمعنى التعليل : - أن الإكثار من الزواج سبب في الثروة والغنى .
لكن هذا يذكرني بآية { إن يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله }.
فالزواج هو سبب للثروة وليس سببا للفقر . {ذلك أدنى ألا تعولوا } .
يعني : لا تصبحوا فقراء . والناس يقولون " الضيف يأتي مع رزقه " .
ونقول كذلك " المرأة الثانية تأتي مع رزقها " . فلماذا يخاف الناس من زواج الثانية
يخافون أن يقعوا في الفقر .
والآية رد عليهم : [ ذلك أدنى ] .
أي : أقرب { أن لا تعولوا } يعني : ألا تفتقروا .
ومثله كما قال تعالى : {ووجدك عائلا فأغنى} .
شريط "سلسلة الهدى والنور" (رقم" 536").
Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://t.me/hikmahsalafiyyah
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi