
<Assyaikh Muqbil ibn Hadi Alwaadi'i Rahimahullah.
Ada seseorang yang hartanya dipinjam orang lain, sungguh hartanya sudah mencapai nishob dan haul (sudah wajib untuk dikeluarkan zakat hartanya) apakah dia mengeluarkan zakat atau tidak
Jawaban;
Apabila hutang tersebut masih diharapkan kembalinya -( sebagai contoh orang tersebut berhutang kepadamu, engkau mampu untuk mengambilnya kapanpun (waktu)yang engkau inginkan,-),
maka (jika seperti ini keadaannya) orang ini wajib pada hartanya zakat.
Namun jika telah berputus asa darinya,-(sebagai contoh ;
engkau tidak bisa mengambilnya,
dia menunda,
dia orang yang kuat,
atau lari ke negeri lain, engkau tidak mampu,untuk sampai ke tempatnya-)
maka (jika seperti ini keadaannya),
tidak ada pada hartanya zakat,(hartanya tidak terkena zakat)
karena dia telah berputus asa (dari mendapatkan orang yang berhutang tersebut).
Alih bahasa;
Abu fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar.
Website:
Salafiycurup.com
Sumber;
http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=3690
http://Telegram.me/salafycurup
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi