Bukti Nyata Hubungan Mesra Syiah Rafidhah Khomeiniyah Iran Dengan Dedengkot Ikhwanul Muslimin As Sufi¹, Takfiri & Bapak Ideolog Para Teroris, Sayyid Quthb

BUKTI NYATA HUBUNGAN MESRA SYIAH RAFIDHAH KHOMEINIYAH IRAN DENGAN DEDENGKOT IKHWANUL MUSLIMIN AS SUFI¹, TAKFIRI & BAPAK IDEOLOG PARA TERORIS,  SAYYID QUTHB

(Membongkar Hoax "Teroris Wahabi" Ciptaan Komprador JIL & Syiah Iran)
Lihatlah wahai saudaraku sekalian –rahimakumullah– gambar prangko Iran berikut ini:
Bukti Nyata Hubungan Mesra Syiah Rafidhah Khomeiniyah Iran Dengan Dedengkot Ikhwanul Muslimin As Sufi¹, Takfiri & Bapak Ideolog Para Teroris,  Sayyid Quthb

http://tukpencarialhaq.com/wp-content/uploads/2017/03/prangko-sayyid-qutbub-iran.jpg
Gambar 1. Prangko bukti Pemuliaan Iran terhadap dedengkot Ikhwanul Muslimin As-Sufi, Takfiri Sayyid Quthb.
⭐️Deskripsi:
Prangko seri peringatan 18 tahun Kesyahidan² (baca: kematian) Sayyid Qutb yang bertahun 1363 H (28-05-1984).
Setiap prangko berukuran 4,1 inci, lebar 2.8 cm dan panjang 8,2 cm dan lebar ukuran blok cap 5,6 cm.
Perangko terbuat dari kertas minyak.
Dalam Stamps, nampak gambar Sayyid Qutb di balik jeruji besi di tengah cap yang dicetak.
☝⛔️Republik Islam Iran dan harga prangko memperingati kesyahidan Sayyid Qutb, tertulis 10 RIS singkatan Latin (10 Rial) dalam bahasa Latin di atas cap prangko yang dicetak.
IR. IRAN adalah singkatan Latin dari Republik Islam Iran ( REPUBLIK ISLAM IRAN).
Harga prangko 10 riyal dalam bahasa Persia dengan cap tahun 1363 Hijriah 1984 M.
Prangko bertuliskan: Memorial Sayyid Qutb ( ON THE MEMORY OF THE SEYYED GHOTB’S MARTYRDOM) dalam bahasa Latin yang terletak di bagian bawah cap prangko yang dicetak.
Warna yang digunakan, bagian dalam berwarna oranye, coklat dan hitam.
Apakah mungkin dedengkot besar firqah Ikhwanul Muslimin as-Sufi akan sampai dimuliakan sedemikian rupa, diabadikan namanya dan gambar wajahnya, Sayyid Quthb berikut gelar Syahid yang disematkan kepadanya sebagai prangko resmi yang dicetak dan digunakan negara Rafidhah(!!!!) jika Sayyid Quthb dan Ikhwanul Muslimin as-Sufinya memiliki manhaj yang bertentangan dengan mereka????
Bahkan ini adalah bukti yang paling nyata dari pengakuan Rafidhah Iran atas hubungan mesra istimewa, kemuliaan dan jasa kebaikan Takfiri Sayyid Quthb (dedengkot besar Ikhwanul Muslimin As-Sufi) di sisi Rafidhah!!

⭐️ Apakah Jasa Besar Takfiri Sayyid Quthb Bagi Syiah Rafidhah Iran yang dengannya dia ditahbiskan dengan gelar Asy-Syahid?

Sebagaimana Syiah Rafidhah dalam sejarah panjangnya penuh berlumuran darah kaum muslimin karena padanya ditegakkan agama caci maki dan laknat kepada para Shahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam serta pengkafiran terhadap mereka radhiyallahu ‘anhum, demikian pula yang dilakukan oleh Takfiri Sayyid Quthb al-Ikhwani.
Jasa terbesar Sayyid Quthb yang dengannya dia menjadi mulia terhormat dan diberi gelar Asy-Syahid oleh Rafidhah Iran adalah celaannya terhadap Amirul Mukminin Utsman bin Affan Dzunnurain radhiyallahu ‘anhu, Khalifah yang menikahi dua Putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, celaannya terhadap shahabat Muawiyah bin Abi Sufyan, pengkafiran Sayyid Quthb terhadap kaum muslimin serta teror pemikiran sesatnya terhadap aqidah kaum muslimin.

Nukilan:
6. Sikap Sayyid Quthb Terhadap Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu
Ikhwani fiddin a’azzakumullah, sesungguhnya pemikiran takfir Sayyid Quthb bukan permasalahan sepele. Sikap pengkafiran seluruh manusia karena dosa-dosa sungguh sangat berbahaya. Tidakkah kita mendengar bagaimana Ali bin Abi Thalib menyikapi Khawarij, kemudian memerangi mereka? Tidakkah kita mendengar ucapan beberapa shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa mereka sejelek-jelek makhluk? Pemikiran Sayyid yang berbahaya ini juga mengakibatkan celaan dan tuduhan kepada para shahabat Nabi seperti (celaan dan tuduhan, ed.) para pendahulunya dari kalangan Khawarij dan Syi’ah, khususnya terhadap ‘Utsman bin ‘Affan dan Mu’awiyah³ radliallahu ‘anhuma.
Sayyid Quthb tidak mengakui keberadaan khilafah ‘Utsman radliallahu ‘anhu, padahal masa kekhilafahannya paling panjang. Dia berkata :
“Kami condong kepada anggapan bahwa khilafah Ali radliallahu ‘anhu adalah kelanjutan dari khilafah dua syaikh sebelumnya (Abu Bakar dan ‘Umar bin Khaththab). Adapun masa ‘Utsman merupakan celah antara keduanya.” (Al Adalah hal. 206).
Mengapa? Hal ini setelah Sayyid mengatakan pada halaman sebelumnya tentang ‘Utsman sebagai berikut :
“Sesungguhnya diantara kejelekan yang muncul adalah bahwa ‘Utsman mencapai khilafah dalam keadaan tua, telah lemah semangat Islamnya dan lemah keinginannya untuk tetap tegar menghadapi tipu daya Marwan dan tipu daya Bani Umayyah di dalamnya.” (Al Adalah (dalam terbitan Pustaka Salman) hal. 270)
Bahkan dengan terang-terangan dia meragukan ruh Islam yang ada pada ‘Utsman, yaitu setelah Sayyid menyebutkan cerita-cerita tentang ‘Utsman yang membagi-bagikan harta pada keluarga dan kerabatnya (korupsi). Juga setelah menceritakan bahwa ‘Utsman mengangkat gubernur-gubernurnya dari keluarganya sendiri, seperti Mu’awiyah dan Al Hakam radliallahu ‘anhuma dan selainnya.
Kemudian dia berkata :
” … Dan bahwasanya para shahabat mengetahui penyelewengan dalam ruh Islam ini. Khalifah dengan ketuaan dan kepikunannnya tidak dapat memegang urusannya dari Marwan. Sesungguhnya sangat susah meragukan ruh Islam di dalam hati ‘Utsman. Tetapi juga sangat sulit memaafkan kesalahan-kesalahannya yang merupakan kesalahan fatal mengenai wilayah dan khilafahnya. Sedangkan dia seorang seorang tua renta yang dikelilingi oleh jajaran orang-orang jelek dari Bani Umayyah … .” (Al Adalah hal. 187, cet. kelima dan secara makna pada cet. ke-12 hal. 159, dan dalam terjemahan Pustaka Salman hal. 272)
Sebaliknya Sayyid Quthb justru memuji dan membela para pemberontak yang membunuh ‘Utsman. Dia berkata :
” … akhirnya, terjadilah pemberontakan atas’Utsman. Tercampur padanya kebenaran dan kebatilan, kebaikan dan kejelekan.Tetapi bagi yang memandang ini dengan ‘kaca mata Islam’ dan merasakan urusan ini dengan ‘ruh Islam’, pasti dia akan menetapkan bahwa pemberontakan tersebut secara keumuman lebih dekat kepada ‘ruh Islam’ dan arahannya daripada sikap ‘Utsman atau lebih tepatnya sikap Marwan dan orang-orang yang di belakangnya dari Bani Umayyah.” (Al Adalah hal.189 cet. ke-5 dan hal. 161, 162 cet. ke-12 dengan beberapa perubahan tetapi intinya sama, hanya pada cetakan terakhir ini dia menyebut bahwa hal itu karena pengaruh tipu daya Ibnu Saba’ dan dalam terjemahannya hal. 275)
Seharusnya dia mengucapkan :
“Barangsiapa memandang dengan kacamata saya dan merasakan dengan ruh saya … .” Karena kesimpulan dan pandangan seperti itu sama sekali bukan dari Islam. Adapun pandangan Sayyid adalah pandangan Syi’ah, Khawarij dan Ahli Bid’ah!

❌ Aqidah Sayyid Quthb

Asy-Syaikh Rabi‘ hafizhahullah berkata:
“Demikianlah Sayyid Quthb mengarahkan cercaan yang zalim dan tuduhan yang penuh dosa kepada para shahabat tanpa hujjah, bukti, petunjuk dan ilmu serta tanpa sumber terpercaya kecuali sekedar khayalannya yang tumbuh dari aqidah sosialisnya yang ghuluw dan kecuali dari racun-racun yang diminumnya sampai puas dari sumber-sumber Rafidhah dan pengajaran-pengajaran orang-orang sosialis.” (Adhwa’u Islamiyyah ‘ala Aqidah Sayyid Quthb wa Fikrihi pasal ke-2 Mauqif Sayyid min ‘Utsman wa mu‘zhamis shahabah).
Dan tentunya akan lebih adil kalau kita juga melihat bagaimana aqidah Sayyid dan pemikirannya, agar menjadi jelas bagi kita siapa sebenarnya dia dan apa bandingannya dengan para shahabat mulia yang dicercanya?
1. Aqidah wihdatul wujud dan hululiyyah Dalam kitab tafsirnya Fi Zhilalil Qur`an (6/4003-4004) tentang tafsir surat Al-Ikhlas, ia berkata:
*&“Sesungguhnya alam ini adalah kesatuan wujud. Tidak ada di sana hakikat kecuali hakikat-Nya. Dan tidak ada di sana wujud yang hakiki kecuali wujud-Nya. Maka seluruh wujud yang lain hanyalah bersandar wujudnya kepada Wujud yang hakiki itu.”**
Ucapannya ini, jelas sekali menunjukkan pemahaman wihdatul wujud.
Demikian pula ucapannya:
“Islam menginginkan agar manusia menempuh jalan menuju hakikat ini. Manusia itu merasakan penderitaan dalam menjalani kenyataan hidup, namun bersamaan dengan itu mereka mestinya merasakan bahwasanya tidak ada hakikat kecuali Allah dan tidak ada wujud kecuali wujud-Nya.” ⁴

Beberapa poin contoh dari sekian banyak bukti penyimpangan dan kesesatan Sayyid Quthb tersebut sudah lebih dari cukup sebagai “hujjah” bagi Syiah Rafidhah Iran untuk memuliakan dan menyanjung si Takfiri Ikhwani Sayyid Quthb ini dengan gelar resmi yang membubung tinggi… MARTYRDOM-ASY-SYAHID!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
#teroris_bukan_wahabi #sayyid_quthb #ikhwanul_muslimin #hasan_albanna #takfiri #sufi #wihdatul_wujud

⚔Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Channel Telegram: http://telegram.me/tp_alhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
•┈┈•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•┈┈••

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi