Hukum Sungkem Kepada Orang Tua Pada Hari 'Id

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Hukum Sungkem Kepada Orang Tua Pada Hari 'Id
<Syaikh 'Ubaid bin Abdillah al Jabiri hafizhahullah

Pertanyaan:
Penanya dari Malaysia, di kalangan orang Malaysia ada kebiasaan dimana setiap 'Id kami pergi mengunjungi orang tua kami, lalu meminta meminta maaf dari mereka terhadap segala kesalahan yang telah dilakukan sambil berlutut (sungkem) sedangkan orang tua duduk di kursi.Lantas apa nasehat anda kepada kami mengenai kebiasaan ini?

Jawaban:
Mengapa kalian pergi minta maaf hanya pada hari 'Id? Barangsiapa melakukan kesalahan terhadap orang tuanya, hendaknya dia minta maaf dan memaafkan dirinya. Ini yang pertama.

Kedua: engkau dalam kondisi duduk berlutut. Ini tidak aku ketahui memiliki dalil. Akan tetapi yang disyariatkan hanyalah engkau pergi kepada orang tuamu lalu mencium kepalanya dan tangannya serta merasa belas kasih kepadanya. Kemudian engkau meminta kepada orang tuamu untuk memaafkan setiap kali engkau berbuat kesalahan yang nyata. Adapun hanya menebak-nebak kesalahan, maka pada dasarnya wahai anakku tidak adanya tanggungan hingga nampak penyebabnya. Jadi, selama engkau meminta maaf kepadanya dengan cara ini tanpa mengetahui kalau engkau berbuat salah terhadap orang tua, maka ini merupakan pembebanan diri dan termasuk ghuluw (berlebihan). Sehingga wajib para ayah melarang anak-anaknya dari perbuatan ini. Ya.

https://www.miraath.net/ar/taxonomy/term/73/all?page=7

http://t.me/ukhwh

وهذا السؤال الثامن والعشرون؛

يقولُ السائل من ماليزيا: عند الماليزيين عادةً حيثُ كل عيد نذهب إلى والدِيْنا، ونطلب منهم المسامحة لأيِّ تجاوزات ماضية وذلك على الرُّكب، والوالديْن جالسون على الكرسي؛ فما نصيحتكم لنا تجاه هذه العادة؟

الجواب:

لماذا تقصدون يوم العيد؟ فمن أَخْطَأَ في حقِّ والديْه فليطلب عَفْوَه ومسامحَتَه؛ هذا أولًا.

ثانيًا: كونُكَ تجلس على الرُّكبة؛ هذا لا أعلمُ له دليلًا، وإنَّما تذهب إلى والدك وتُقبِّل رأسه ويَدِه وتَسْتَعْطِفُه، وتسألهُ المسامحة في أيِّ وقتٍ تكون أخطأت خطأ واضحًا، أمَّا مُجرَّد تَوقُّع الخطأ؛ فالأصل يا بُنَي خُلُوُّ الذِّمة حتى يَظْهَر الموجِب، مادامَ أنَّك سألتَهُ السَّماح ولم تعلم أنَّك أخطأت في حقِّه بهذه الطريقة، فهذا تَكلُّف وهذا من الغُلُو، ويجبُ على الآباء أن يمنعوا أبناءَهم من ذلك. نعم.

الشيخ:

عبيد بن عبد الله الجابري

الوسوم:

البدع المحدثة

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi