Jika Orang Yang Puasa Bersiwak Dengan Siwak Yang Mengandung Rasa, Apakah Dia Menelan Air Liurnya?

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Jika Orang Yang Puasa Bersiwak Dengan Siwak Yang Mengandung Rasa, Apakah Dia Menelan Air Liurnya?
<Asy-Syaikh al-'Allamah 'Ubaid bin 'Abdillah al-Jabiriy hafizhahullah ditanya :

Pertanyaan :
Baarokallohu fiykum syaikh kami, ini pertanyaan ke dua puluh delapan dari libya : menanyakan tentang siwak yang mengandung rasa, apakah dia menelan air liurnya terlebih dahulu?

Jawaban :
Rasulullah ﷺ bersabda :

((لَوْلا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاةٍ))

“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali melakukan shalat.”

Dan pada riwayat lain :

((وَعِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ))

"Setiap kali melakukan wudhu."

Dan ini umum mencakup seluruh hari mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, bahkan mencakup malam dan siang hari, oleh karena itu semoga engkau memahami bahwasanya tidak terlarang bersiwak disetiap saat dari waktu-waktu malam dan siang hari. Dan ini bertentangan dengan dibencinya (bersiwak) setelah zawwal (tengah hari), sama saja apakah siwak yang padanya ada rasa lemon, atau mint atau rasa lainnya, tidak mengapa yang demikian itu in syaa Allah, karena perut yang kosong menelan air liur tidaklah memudharatkan, kemudian banyak meludah serta banyaknya bersiwak mungkin akan menyebabkan keringnya tenggorokan dan ini memudharatkan, maka segala puji bagi Allah yang telah menjadikan perkara ini lapang. Na'am.


┉┉✽̶»̶̥»̶̥✽̶┉┉


إذا استعمل الصائم السواك الذي به نكهة هل يبلع ريقه؟

سُئل الشَّـيخ العلّامــة عُبَيْد بنُ عَبدُ الله الجَابِرِي -حـَفِظَهُ الله-:

السُّـــــــؤَالُ:
بارك الله فيكم شيخنا وهذا السؤال الثامن والعشرون من ليبيا: يسأل عن السواك الذي به نكهة هل يبلع ريقه أولا؟

الجَــــــوَابُ:
”قال- صلى الله عليه وسلم-:

((لَوْلا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاةٍ))

وفي رواية

((وَعِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ))

وهذا عموم يشمل النهار كله من طلوع الفجر إلى غروب الشمس بل يشمل الليل والنهار وعليه لعلك فهمت أنه لا مانع من السواك في أي وقت من أوقات الليل والنهار وهذا خلاف من كرهه بعد الزوال، سواء كان السواك فيه نكهة الليمون أو النعناع أو غيرها من النكهات لا بأس بذلك إن شاء الله، لأن الريق بلعه لا يضر ثم كثرة التفل مع كثرة السواك ربما تسبب عنها جفاف الحلق وهذا يضر فلله الحمد والمنة الذي جعل في الأمر سعة نعم“.

المصــدَرُ :

https://miraath.net/ar/content/fatawa/8883703

Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://t.me/hikmahsalafiyyah


Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi