Menyeru Kepada Demokrasi Dan Mencari Sesuatu Di Mesjid
<Asy syaikh Al Allamah Muqbil Al Wadi'iy -rahimahullah- berkata :
Manakah yang lebih besar perkaranya :
Menyeru kepada demokrasi di mesjid-mesjid atau bertanya tentang unta (hilang)?
Sesungguhnya seseorang telah kehilangan seekor unta di zaman Nabi -shallallahu alaihi wa sallam- kemudian dia berkata di mesjid :
Siapakah yang melihat unta biru (*) saya? Maka Nabi -shallallahu alaihi wa sallam- berkata :
"Semoga Allah tidak mengembalikan untamu kepadamu. Karena sesungguhnya mesjid-mesjid tidaklah dibangun untuk urusan seperti ini." (**)
Tuhfatul Mujib hal 274
(*) Yang beliau maksudkan mungkin adalah unta merah, seperti dalam beberapa riwayat, seperti dalam Shohih Muslim dan yang lainnya. Unta merah merupakan harta paling berharga ketika itu. Wallahu a'lam. (Ed.)
(**) Maksud beliau dengan penjelasan ini : Jika mencari barang hilang dimasjid saja diingkari dengan pengingkaran yang keras oleh Nabi صلى الله عليه وسلم , apalagi menyeru kepada demokrasi yang merupakan produk kekafiran. Wallahu a'lam. (Ed.)
قال الشيخ العلاّمة مقبل الوادعي - رحمه اللّه تعالى -:
فأيهما أعظم :
الدعوة إلى الديمقراطية في المساجد أم سؤال عن بعير ، فقد ضاع على أحدهم بعير على عهد النبي صلى اللّه عليه وسلم فأخذ يقول في المسجد :
من رأى لي البعير الأزرق ، فقال النبي صلى اللّه عليه وسلم :
(( لا رَدَّهَا اللَّه عَلَيكَ ؛ فَإِنَّ المَسَاجِدّ لَم تُبنَ لِهذَا )).
تحفة المجيب ص 274
Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://t.me/hikmahsalafiyyah
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi