
<Memberi makan orang lain dan mengucapkan salam.
Dari Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengabarkan, "Dahulu pernah ada seorang shahabat yang bertanya kepada Rasul shollallahu ‘alaihi wasallam,
أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟
'Manakah amalan Islam yang paling baik ?'
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
'Engkau Memberikan makanan , serta mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun tidak .'
(HR. Al-Bukhori no.12 dan Muslim no.39-63)
Penjelasan:
“Yang paling baik” maksudnya manfaatnya
(Sebagaimana dinukil oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahullah dari Al-Kirmany dalam Fathul Bari: 1/56, Lihat pula "Al-Kawakibud Darory" 1/92 ; Al-Kirmany (ada yang membaca Al-Karmany; Dan yang benar dengan fathah, namun lebih masyhur dibaca dengan kasroh; Al-Kirmany; Lihat "Al-Ansab" 11/85; As-Sam'any))
Para shahabat tatkala menanyakan pertanyaan seperti ini; Tidak dimaksudkan hanya sekedar menambah wawasan saja. Namun, tujuan mereka adalah untuk dilaksanakan. (Lihat Syarah Riyadhis Sholihin 4/388; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
Memberikan makanan yang dimaksud adalah kepada yang membutuhkan.
Adapun daftar orang-orang yang seharusnya engkau beri makan pertama kali adalah familimu (keluarga, kerabat, ataupun sanak saudara). Karena memberikan makanan kepada mereka mengandung dua hal; Shodaqoh dan Silaturahmi. (Disadur dari kitab Syarah Riyadhis Sholihin 4/388; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
Dalam permasalahan salam ada tiga jenis manusia yang berbeda-beda perlakuan kita dalam menyalaminya;
Yang Pertama: Orang Islam Fasiq (pelaku dosa) yang menampakkan kefasikannya; yang seperti ini tetap disalami.
Kecuali apabila tidak disalaminya mereka justru mendatangkan kebaikan.
Yang Kedua: Orang kafir; Mereka tidak usah disalami. Namun, jika mereka menyalami kita; Cukup kita jawab dengan kalimat: “Wa’alaikum”.
Yang Ketiga: Orang Islam yang tidak dikenal dengan kefasikannya, yang seperti ini kita harus bersemangat untuk memulai salam kepadanya. (Disadur dari kitab Syarah Riyadhis Sholihin 4/390 ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin)
Diantara manfaat kedua perkara itu adalah bisa melembutkan hati seseorang ketika menyampaikan kebenaran kepadanya, dengan izin Allah Ta'ala
Wallahul Muwaffiq
Dikirim oleh: Al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah
#fawaidumum
Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi