
<Paman Imam Ahmad masuk menemui Imam Ahmad dan Imam Ahmad sedang meletakkan tangannya di bawah pipinya maka bertanyalah sang paman :
"Wahai anak saudaraku, apa yang membuat engkau berduka dan bersedih?"
Maka Imam Ahmad menegakkan kepalanya dan berkata :
"Wahai pamanku, beruntunglah orang yang namanya Allah sembunyikan."
[Muqaddimah al-Jarh wat Ta'dil li Ibni Hatim 1/306]
Imam Ahmad bersedih karena beliau populer dan dikenal namanya di tengah-tengah manusia, ketika pamannya menanyakan tentang sebab sedihnya beliau, beliau menjawab dengan berkata: "Beruntunglah orang yang namanya Allah sembunyikan" maksudnya beliau berharap sekiranya beliau tidak populer, namanya tersembunyi dan tidak dikenal di tengah-tengah manusia.
دخل عمّ الإمام أحمد على أحمد ؛ ويده تحت خده .. فقال :
يا ابن أخي ؛ أي شيء هذا الغم ؟ أي شيء هذا الحزن ؟!
فرفع الإمام أحمد رأسه ؛ وقال :
" يا عم ، طوبى لمن أخمل الله ذكره " .
انظر : مقدمة الجرح والتعديل لابن أبي حاتم (١/٣٠٦)
أي أن الإمام أحمد كان مهمومًا لأن أمره اشتهر وعُرف بين الناس ، فلما سأله عمه عن سبب ذلك الهم ؛ أجاب بقوله : طوبى لمن أخمل الله ذكره ( يتمنى انه لو لم يكن مشهورا خامل الذكر غير معروف عند الناس ) .
WhatsApp Ashhaabus Sunnah
اصحاب الســنة
Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://t.me/hikmahsalafiyyah
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi