Cara Mengobati Penyakit Hasad (Dengki)

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Cara mengobati penyakit hasad (dengki)
<Assyaikh Abdullah Ibnu Abdirrahim al-Bukhari Hafidzahullah .

Pertanyaan: wahai Syaikh Kami ini ada penanya bertanya :
Kami berharap bimbingan Anda tentang permasalahan saling hasad (dengki) diantara teman-teman dan tata cara mengobati penyakit ini

Jawaban:
Hasad diantara teman-teman terjadi semenjak dahulu kala Barakallahu fiykum,

Namun sebagaimana kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah:

" ما خلا جسد من حسد ولكن الكريم يخفيه واللئيم يبديه "

Tidak ada satu jasadpun yang terlepas dari penyakit hasad , namun orang yang mulia akan menyembunyikan
nya, Adapun orang yang tercela akan menampakkannya.

Seorang Insan Barakallahu fiyk, terjadi pada dirinya hal ini, bagaimana cara dia mengobatinya

Hendaklah dia menepisnya.

(Allah subhanahu wata'aala berfirman) :

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ

ataukah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya
(Annisa : 54 )

Wajib baginya untuk mengingat (firman Allah) ini,
Dan wajib baginya untuk mengingat firman Allah ta'ala :

نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ

Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia
(Azzukhruf : 32 ).

Ini adalah perkara yang sudah ditentukan oleh Allah.

Beriman terhadap qadha' dan qadar (taqdir) menjadi pondasi dalam hal (untuk memperbaiki penyakit) ini, untuk menghilangkan musibah ini , penyakit ini (dengki) .

Kemudian jika hal ini mesti terjadi,

Daripada kamu hasad lakukanlah ghibthah¹ , sehingga kamu mendapatkan keutamaan,

Doakan untuknya kebaikan, agar dia mendapatkan Taufik, sehingga malaikat akan mendoakanmu dengan doa yang sama.

Janganlah kamu merugi, Kamu akan terjatuh kedalam dosa dan diharamkan (untuk mendapatkan kebaikan) wal'iyadzubillah.

(Apabila kamu hasad) maka tidaklah kamu membakar kecuali dirimu sendiri, seorang yang hasad tidaklah membakar kecuali dirinya sendiri, tidaklah dia menghalangi kebaikan melainkan dari dirinya sendiri, Allah subhanahu wata'aala telah menentukan diantara hamba-hamba-Nya Rizki , ajal dan segala sesuatu pada mereka, bukankah demikian

Pujilah Allah dan bersungguh-sungguhlah, Daripada kamu hasad terhadap temanmu -sebagaimana saya katakan - doakan kebaikan untuknya agar mendapatkan Taufik, kelurusan dan mohonlah (kepada Allah), berbuat ghibthahlah sehingga kamu mendapatkan sepertinya atau lebih, maka Allah memberikan barakah kepadamu.

Dikeluarkan dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah Rahimahullah didalam mushannafnya :
"Bahwa 'Urwah Ibnu azzubair berwasiat kepada anaknya Hisyam :

" Duhai Ananda apabila kamu melihat seseorang melakukan ketaatan, maka ketahuilah bahwa ketaatan yang dia lakukan tersebut memiliki teman-teman, demikian pula apabila kamu melihat seseorang melakukan kemaksiatan maka ketahuilah kemaksiatan tersebut memiliki teman-teman ".

Karena sesungguhnya ketaatan akan menunjukkan kepada teman-teman- nya demikian pula dengan kemaksiatan akan menunjukkan kepada teman-teman-nya (dan hasad adalah termasuk bagian dari kemaksiatan).

Tepislah (penyakit ini) dari dirimu, mohonlah pertolongan kepada Allah untuk menepisnya, diantara cara yang dapat membantumu untuk menepis dan menghilangkannya nya adalah:

Daripada kamu hasad lakukanlah ghibthah .

Daripada kamu mendoakan kejelekan terhadapnya, doakanlah kebaikan untuknya sehingga doamu diaminkan malaikat seraya mengatakan:
"semoga kamu juga seperti itu" .
Demikianlah Barakallahu fiyk

Bersungguh-sungguhlah didalam memohon, supaya Allah hindarkan dan hilangkan darimu penyakit ini.

Kita memohon untuk semuanya hidayah Taufik.

¹ ghibthah adalah seseorang menginginkan untuk mendapatkan sesuatu yang diperoleh orang lain, tanpa berkeinginan hilangnya nikmat tersebut dari orang itu.

Sumber:
https://youtu.be/yC4e5UzrijE

Alih bahasa:
Abu al-Fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar غفر الرحمن له.

Website:
Salafycurup.com

Telegram.me/salafycurup

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi