Dalil tentang Shalat, Zakat, dan Penjelasan Tauhid

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Dalil tentang Shalat, Zakat, dan Penjelasan Tauhid
<Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 75)
—--------------------------------------—

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- menjelaskan;

وَدَلِيلُ الصَّلاةِ، وَالزَّكَاةِ ، وَتَفْسِيرُ التَّوْحِيدِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ} (4) [سورة البينة، الآية: 5].

“Adapun dalil tentang shalat, zakat, dan penjelasan tauhid adalah firman Allah -Ta’ala- ; (artinya):
”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah (saja) dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” [ QS. AlBayyinah: 5 ]


PENJELASAN

"Ayat tadi menjelaskan kepada kita bahwa shalat, zakat, termasuk bagian dari agama, dan bahkan termasuk ’Rukun Islam’ yang lima. Sebagaimana telah kita lewati penjelasannya.

Secara khusus rukun Islam dijelaskan oleh Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- dalam sebuah hadits;
Dari shahabat Abdullah bin Umar -rodhiyallahu ‘anhuma- , Beliau -shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda:

«بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ، شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ»
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

”Islam dibangun di atas lima (perkara);
1- Syahadat (persaksian) bahwasanya, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali (hanya) Allah. Dan (nabi) Muhammad (shollallahu ‘alaihi wasallam) adalah utusan Allah,
2- Menegakkan sholat,
3- Membayar zakat,
4- Berhaji,
5- Berpuasa di bulan Romadhon.

[ HR. Al-Bukhori no. 8, & Muslim no. 16-(21) ]


Di dalam ayat tadi (surat Al-Bayyinah: 5) terdapat penjelasan tentang Tauhid; Kita bisa melihatnya pada penggalan ayat yang pertama; yang berbunyi:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

”…Mereka tidak diperintah melainkan supaya menyembah Allah (saja) dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,...” [ QS. AlBayyinah: 5 ]

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan:
Ayat ini bersifat umum; mencakup seluruh jenis ibadah, dimana seorang manusia dituntut untuk melaksanakan ibadah tersebut murni untuk Allah -Ta’ala-, lurus (dalam keadaan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun) , serta mengikuti syariat-Nya.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil ushul” hal.76 ]

bersambung insyaallah....

.........................
Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................

#ushultsalatsah

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi