Hati-hati ! Bahaya Berfatwa Tanpa Ilmu, Dosanya Sangat Besar

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Hati-hati ! Bahaya berfatwa tanpa ilmu, dosanya sangat besar
<Janganlah seseorang berbicara tentang agama Allah dengan kedustaan.

Assyaikh Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah.

Pertanyaan:
Mohon nasehatnya teruntuk orang-orang yang berfatwa tanpa ilmu

Jawaban:

Ya, yang wajib bagi penuntut ilmu adalah berhati-hati dari berfatwa tanpa ilmu,

nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda:

من قال علي ما لم أقل فليتبوأ مقعده من النار

"Siapa saja yang berbicara tentang aku dalam keadaan aku tidak mengatakannya, maka hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya dineraka"

Maka wajib atas setiap Insan untuk mempelajari ilmu, mempelajari dalil, sehingga dia berfatwa diatas ilmu, dan tidak berfatwa tentang (agama) Allah tanpa ilmu.

Maksudnya adalah:
Ilmu ini adalah agama, dan fatwa adalah agama, maka harus bagi seseorang untuk menaati apa yang Allah wajibkan atasnya,

tidak boleh baginya untuk berfatwa tanpa ilmu, bahkan hendaklah dia mempelajari dan melihat dalil-dalil didalam Al-Quran dan assunnah, dan berfatwa diatas cahaya dari alkitab dan assunnah, dan jika dia tidak bisa hendaklah dia mengarahkan manusia kepada yang lain(yang memiliki kemampuan), tidak boleh baginya untuk berbicara tentang Allah tanpa ilmu ,

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

(قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ) [سورة اﻷعراف : 33]
Artinya:
Katakanlah “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu *dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”*. [Qs. Al-A’raf: 33]

Allah jadikan
"berkata tentang Allah tanpa ilmu" (didalam ayat diatas)
*diatas tingkatan kesyirikan,* dikarenakan berbicara tentang Allah tanpa ilmu menyebabkan kerusakan dan kejelekan yang sangat besar.

Terkadang dia membolehkan sesuatu yang Allah haramkan,

mewajibkan apa yang tidak Allah wajibkan,

terkadang dia terjatuh kedalam kejelekan yang sangat banyak,

Dan Allah mengabarkan didalam ayat yang lain, bahwa hal ini adalah perintah dari syaithan

Allah berfirman:

إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِٱلسُّوٓءِ وَٱلْفَحْشَآءِ وَأَن تَقُولُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya:
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Al-Baqarah :169)

Yang wajib bagi penuntut ilmu adalah mempelajari kebenaran, berhati-hati dari berbicara tentang Allah tanpa ilmu, apabila dia tidak mampu melakukan yang demikian itu, maka hendaklah dia arahkan manusia kepada orang lain (yang memiliki kemampuan) jangan berbicara tentang Allah tanpa ilmu.

Kita memohon kepada Allah keselamatan.

Sumber:
https://www.binbaz.org.sa/noor/1579

Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar غفر الرحمن له.

Website:
Salafycurup.com

Telegram.me/salafycurup

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi