Hukum Kurban Untuk Orang Yang Telah Meninggal

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Hukum Kurban Untuk Orang Yang Telah Meninggal
<FATWA ULAMA

════════════════════

HUKUM KURBAN UNTUK ORANG YANG TELAH MENINGGAL

Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan :

Apa hukumnya berkurban untuk orang yang telah meninggal ?

Jawaban :

Apabila mayit telah berwasiat agar berkurban untuknya (atas namanya), maka hal tersebut "BOLEH" dilakukan.

Namun jika dia tidak pernah berwasiat supaya melakukan hal tersebut, maka mendoakannya lebih utama daripada berkurban untuknya.

Karena yang disyariatkan adalah berkurban untuk orang yang masih hidup.

Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkurban untuk beliau dan keluarganya.

Sehingga jika anda berkurban dengan seekor kambing untuk dirimu dan keluargamu dengan meniatkan untuk seluruh keluargamu serta kerabat yang telah meninggal maka tidak mengapa. Karena mereka masuk dalam keumuman (niat tersebut).

Adapun mengkhususkan kurban untuk mayit sebagai bentuk sedekah darimu, maka ini bukanlah petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Karena beliau tidak pernah berkurban untuk istrinya Khadijah (secara khusus) padahal Khadijah termasuk wanita yang paling beliau cintai.

Tidak pula beliau berkurban untuk pamannya Hamzah sementara ia termasuk orang yang paling beliau cintai atau untuk kerabat dan putrinya yang telah meninggal.

Semua ini menunjukkan bahwa perbuatan di atas tidaklah disyariatkan. Namun apabila ada seseorang yang melakukannya, maka kita tidak akan mencelanya. Namun kita mengarahkannya kepada ibadah yang lebih utama, yaitu mendoakan kebaikan untuk mayit.

Sumber :

[ Liqa al-Bab al-Maftuh 52 ]

الأضحية عن الميت

السؤال:

ما حكم الأضحية عن الميت؟

الجواب:

الأضحية عن الميت إذا كان قد أوصى بها، فإنه يضحى بها عنه، وإذا كان لم يوص بها ،فالدعاء له أفضل من أن يضحى له، فالمشروع أن الأضحية عن الأحياء ،فقد كان النبي -صلى الله عليه وسلم- يضحي بالشاة عنه وعن أهل بيته، وأنت إذا ضحيت بالشاة عنك وعن أهل بيتك ونويت بها كل أهل بيتك، وأقاربك الذين ماتوا فلا بأس؛ لأنهم يدخلون في العموم، وأما تخصيص الميت بأضحية تبرعاً من عندك، فإن هذا ليس من هدي النبي -صلى الله عليه وسلم- إذ لم يضح النبي -صلى الله عليه وسلم- عن زوجته خديجة -رضي الله عنها- مع أنها من أحب النساء إليه، ولم يضح عن عمه حمزة -رضي الله عنه- مع أنه من أحب الناس إليه، ولم يضح عمن مات من أقاربه وبناته، فدل ذلك على أن هذا ليس بمشروع، ولكن لو أن إنساناً فعل فإننا لا نعيبه، بل نرشده إلى ما هو أفضل، وهو الدعاء للميت.

لقاء الباب المفتوح [٥٢

_____________

WhatsApp
Ⓚ①ⓉⒶⓈⒶⓉⓊ
Bagi-bagi faedah ilmiahnya....ayo segera bergabung
Join Channel Ⓚ①Ⓣ
https://t.me/KajianIslamTemanggung

Dengarkan••• [ VERSI BARU ] Kajian Islam dan Murotal al-Quran setiap saat di Radio Islam Indonesia
http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi