Ingatlah Asal Penciptaanmu Agar Kamu Tawadhu

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Ingatlah Asal Penciptaanmu Agar Kamu Tawadhu
<Assyaikh Al-Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلا أَذًى لَهُمْ .
أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima[Al-Baqarah 262-264].

Tidaklah Seorang mukmin mengugurkan pahala shadaqahnya serta kebaikannya dengan mengungkit dan menyakiti hati saudara-saudaranya atau orang-orang fakir, bahkan (yang semestinya dia lakukan adalah) dia bershadaqah dan memperindah (shadaqahnya), tidak mengungkit dan menyakiti, demikianlah seorang mukmin, mengharapkan apa yang ada disisi Allah.

Demikian pula wajib atas setiap mukmin untuk berhati-hati dari sifat sombong, angkuh, bangga diri dan melampaui batas terhadap manusia, kenapa (kamu lakukan perbuatan ini),

Kamu adalah anak Adam , tercipta dari tanah , dari air mani , air yang hina, wajib bagi setiap mukmin untuk melihat kepada asal dan keadaannya, dia adalah seorang yang miskin (dikasihani), lemah, diciptakan dari air yang hina, dia butuh untuk melakukan buang hajat, butuh makan dan minum, kemudian dia pasti akan dikembalikan dan dibalasi disebabkan amalannya.

Wajib baginya untuk tidak bersifat sombong, melampaui batas dan berbuat dzalim, bahkan hendaklah dia bersikap adil, istiqamah dan tawadhu'(rendah hati) mengharapkan apa yang ada disisi Allah.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

…, maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. [An-Najm Ayat 32]

Seorang mukmin tidaklah merekomendasi dirinya sendiri dengan keangkuhan dan sifat ujub, atau dengan tujuan jelek lainnya, bahkan hendaklah dia bersifat tawadhu'(rendah hati) karena Allah, takut kepada Allah, dan merasa diawasi Allah dimanapun berada,

Oleh karena itu Allah Subhana wa ta'ala berfirman :

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih [Assy-Syura 42]

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْأِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada keadilan, perbuatan baik, dan memberikan (nafkah) kepada karib kerabat dan Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan sikap sewenang-wenang. Demikianlah Allah memberikan nasihat kepada kalian agar kalian ingat (Q.S anNahl ayat 90).

Simak Kalam beliau selengkapnya
https://binbaz.org.sa/audios/2664/501-%D9%85%D9%86-%D8%A8%D8%A7%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D9%8A-%D8%B9%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%86-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B7%D9%8A%D8%A9-%D9%88%D9%86%D8%AD%D9%88%D9%87%D8%A7

Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'Umar غفر الرحمن له.

https://t.me/alfudhail

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi