Ingatlah wahai saudaraku tidak akan sia-sia disisi Allah seorang yang berdoa dengan ikhlash dan tekun

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Ingatlah wahai saudaraku tidak akan sia-sia disisi Allah seorang yang berdoa dengan ikhlash dan tekun
<Assyaikh Shalih alfauzan Hafidzahullah.

Perkara pertama (yang perlu diperhatikan) adalah seorang muslim (hendaklah) berdoa, dia diperintahkan untuk berdoa, doa adalah ibadah, bahkan jenis ibadah yang paling agung,

(Hendaklah) dia berdoa dan jangan tergesa-gesa.

Terkadang Allah akhirkan pengabulannya,
untuk kemaslahatannya,
Terkadang Allah berikan yang lebih baik dari permintaannya,

maka hendaklah dia serahkan urusan(ini) kepada Allah 'azza wa jalla, janganlah dia berputus asa,

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ قِيْلَ : وَمَا يَعْجَلْ ؟ قال : يَقُولُ دَعَوُتُ وَلَمْ أَرَ يُسْتَجَبْ لِيْ .

Akan dikabulkan doa salah seorang diantara kalian selama dia tidak terburu-buru, dikatakan: " apa yang dimaksud dengan terburu-buru" maka beliau menjawab: "dia mengatakan: saya sudah berdoa dan saya tidak melihat doa saya dikabulkan".

Jangan dia tergesa-gesa dalam hal ini, *doa tersebut tidak akan sia-sia disisi Allah,* doa itu adalah ibadah,seseorang akan mendapatkan pahala dengan doanya, maka hendaklah dia serahkan urusan (ini) Kepada Allah,

Terkadang pengabulannya diakhirkan,
untuk kemaslahatannya,
atau disebabkan dia berdoa, dia akan di hindarkan dari bahaya yang semisalnya sebagaimana disebutkan di dalam hadits.

*Tidak akan sia-sia (doa) ini disisi Allah selama dia Ikhlash dan menekuninya,* sesungguhnya dia didalam suatu ibadah, janganlah dia berputus asa dari Rahmat Allah.

Akan tetapi terkadang penghalang terkabulnya doa tersebut karena ada sebab dari hamba, seperti :

makan dan minumnya dari yang haram sebagaimana disebutkan dalam hadits:

الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ”Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,” namun
makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?.” (HR. Muslim)

Tidak dikabulkan doanya ketika makanannya haram.

Sumber:
https://drive.google.com/file/d/1CwyZ5EtXHRmJLNHxntmxY_pquKg7EmRO/view?usp=drivesdk

Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar غفر الرحمن له

Website:
Salafycurup.com

Telegram.me/salafycurup

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi