Kebiasaan Kaum Yahudi Membuat Peringatan Hari Raya

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Kebiasaan Kaum Yahudi Membuat Peringatan Hari Raya
<Imam Bukhori rohimahullah menyebutkan dalam kitabnya Shohih al-Bukhori hadits no.7268;

Dari Thoriq bin Syihab rodhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

"Dahulu ada seorang yahudi berkata kepada kholifah Umar:

يَا أَمِيرَ المُؤْمِنِينَ، لَوْ أَنَّ عَلَيْنَا نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: ، لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ اليَوْمَ عِيدًا،

“Wahai Amirul Mukminin, Kalau seandainya ayat ini turun kepada kami,


{اليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا}

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)

Niscaya akan kami jadikan hari itu sebagai hari raya peringatan.”

Maka Shahabat Umar menyatakan,

إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيَّ يَوْمٍ نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ، نَزَلَتْ يَوْمَ عَرَفَةَ، فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ

“Sungguh aku tahu di mana ayat ini turun. Ayat ini turun pada hari Arofah, pada saat itu hari Jum’at.” (HR. Al-Bukhori no. 7268)

—---—

Syaikhul Islam rohimahullah menjelaskan: "Peringatan hari raya termasuk bagian dari syariat dan syiar Islam; Sangat mirip dengan kiblat, sholat, dan puasa. Oleh karena itu, Peringatan-peringatan (apapun itu) tidak dimasukkan ke dalam (pembahasan) adat kebiasaan." (Iqtidho Ash-Shirotil Mustaqim: 1/58)

Wallahu a’lamu bisshowab


Dikirim oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah

#fawaidumum

Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi