
<Asy-Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi hafizhahullah berkata,
إذا خرج المعتكف لعيادة المريض أو شهود الجنازة أو النوم يبطل اعتكافه إلا إذا اشترط ذلك في ابتداء اعتكافه لم يبطل والاشتراط بالنية لا باللفظ
"Apabila mu'takif (orang yang i'tikaf) keluar untuk menjenguk orang yang sakit atau ta'ziyah atau tidur maka i'tikafnya batal. Kecuali jika dia mensyaratkan di awal i'tikafnya maka tidak batal. dan pensyaratan (dilakukan) dengan niat bukan dengan lafazh." Selesai.
Maksudnya adalah, ketika akan memulai i'tikaf dia meniatkan dalam hati jika ada orang sakit atau orang meninggal maka saya akan menjenguknya atau mengantarkan jenazahnya.
Sumber: Channel Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi
Oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidramadhan #itikaf #shiyam #puasa
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi