Merayakan Dan Mengucapkan "Selamat" Terhadap Hari Raya Orang Kafir Adalah Bentuk Kecintaan Kepada Mereka (3)

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Merayakan Dan Mengucapkan "Selamat" Terhadap Hari Raya Orang Kafir Adalah Bentuk Kecintaan Kepada Mereka (3)
<Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang yahudi dan nashoro sebagai pemimpin. Sebagian mereka pemimpin atas sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kalian ada kecintaan kepada mereka, maka sesungguhnya ia bagian dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat zhalim." (QS. Al Maidah:51)

Imam adz Dzahabi (wafat 748 H) rahimahullah menjelaskan,

"Para ulama mengatakan, 'di antara bentuk kecintaan kepada mereka adalah meniru-niru dan menampakkan hari raya mereka. Padahal orang-orang itu (yaitu yahudi dan nashoro,pen) diperintah untuk menyembunyikan hari rayanya di negeri kaum muslimin.

Maka apabila seorang muslim melakukannya bersama mereka, maka sungguh ia telah membantu mereka untuk menampakkannya.

Tentu saja ini merupakan kemunkaran dan kebid'ahan di dalam Dinul Islam. Tidaklah melakukan perbuatan tersebut melainkan seorang yang sedikit agama dan imannya. Dan ia masuk dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

من تشبه بقوم فهو منهم

"Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka ia bagian dari mereka."

Dan Allah telah memuji orang-orang yang tidak menyaksikan dan menghadiri hari raya orang-orang kafir, Allah berfirman,

والذين لا يشهدون الزور

"Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-zuur ." (QS. Al Furqon:72)

(lihat makna az-zuur pada postingan kami sebelumnya,pen)

Dipahami dari ayat ini bahwasanya orang-orang yang menyaksikannya dan menghadirinya, ia adalah orang yang tercela dan dimurkai."

Sumber: Tasyabbuhul Khasiis bi Ahli al Khomiis (hal:34-35)
Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

#Fawaidumum #hari_raya

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi