
<Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 62)
—--------------------------------------—
NADZAR ADALAH IBADAH: (Bag. 2)
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
وَدَلِيلُ النَّذْرِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْماً كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيراً} [سورة الإنسان، الآية: 7]
“Dan dalil tentang “Nadzar” adalah firman Allah -Ta’ala- :
”Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana.” [ Surat Al-Insan : 9 ]
PENJELASAN:
SISI PENDALILAN DARI AYAT , Yang menunjukkan bahwa ‘nadzar’ adalah ibadah.
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- mengatakan:
“Allah -Ta’ala- memuji orang-orang yang memenuhi nadzarnya. Pujian itu menunjukkan bahwa Allah -Ta’ala- mencintai perbuatan tersebut. Dan segala perbuatan yang dicintai Allah -Ta’ala- adalah ibadah.” [ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 67 ]
MAKNA IBADAH
Mari kita mengingat definisi ibadah yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rohimahullah- ; Tatkala ditanya; “Apa itu Ibadah”?
Beliau menjelaskan, “ Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala perkara yang dicintai Allah dan diridhoi-Nya, bisa berupa ucapan ataupun perbuatan; yang tampak maupun yang tidak tampak. [ Lihat kitab ”Al-‘Ubudiyyah” ; hal.44 ]
Dari sini, tampak jelas bahwa “nadzar” merupakan satu jenis ibadah; yang tentunya tidak boleh diberikan kepada selain Allah -Ta’ala-.
CATATAN:
Secara garis besar nadzar yang harus dibatalkan ada dua macam:
- Nadzar untuk selain Allah -Ta'ala- ,
Yang seperti ini tergolong sebagai perbuatan syirik, dan harus dibatalkan; Tanpa harus membayar kaffaroh (denda atas pelanggaran, pent.). Namun wajib baginya untuk bertaubat.
- Nadzar untuk Allah -Ta’ala- dalam perkara kemaksiatan,
Yang seperti ini jelas tak perlu ditunaikan, berdasarkan hadits Aisyah -rodhiyallahu 'anhu- yang telah lalu. Hanya saja ia harus membayar kaffaroh (denda); seperti ’kaffaroh yamin’ (denda untuk pembatalan sumpah, pent.), yang disebutkan di dalam surat Al-Maidah ayat 89.
Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
«كَفَّارَةُ النَّذْرِ كَفَّارَةُ الْيَمِينِ»
”Kaffaroh nadzar (seperti) kaffaroh yamin.” [ HR. Muslim no. 1645-(13) ; dari shahabat 'Uqbah bin Amir -rodhiyallahu 'anhu- ]
[ Lihat kitab "Al-Qoulul Mufid" (1/245) ; karya Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]
Wallahu a’lamu bisshowab.
(bersambung…)
.........................
Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi