Pelajaran Adab (2): Adab Makan Dan Minum Bag: 2

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Pelajaran Adab (2): Adab Makan Dan Minum Bag: 2
<ws
6.MEMUJI MAKANAN DAN TIDAK MENCELANYA
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Bila beliau menginginkannya maka beliau memakannya, dan bila tidak suka maka beliau meninggalkannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir Radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam meminta lauk kepada keluarganya. Mereka berkata, “Kami tidak memiliki lauk selain cuka.” Maka beliau meminta cuka tersebut dan makan dengannya. Lalu beliau berkata, “Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka.” (HR. Muslim)

7. MAKAN BERJAMA’AH
Makan secara bersama-sama dalam satu wadah merupakan sebab turunnya berkah.
Dahulu, ada seorang shahabat yang tidak merasa kenyang ketika makan, maka ia mengaduhkan perkaranya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Beliau bertanya kepadanya, “sepertinya kalian makan sendiri-sendiri?”
“benar (wahai Rasulullah)” Jawabnya
Maka Beliau bersabda, “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, niscaya kalian akan diberkahi pada makanan kalian.” (HR. Abu Daud no.3764. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah)

8. MENGAMBIL MAKANAN YANG JATUH
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

“Apabila suapan salah seorang kalian jatuh, maka hilangkanlah kotoran yang menempel padanya, lalu makanlah. Jangan sampai ia membiarkannya dimakan oleh syaithan.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Di dalam riwayat Muslim, “Sesungguhnya syaithan selalu hadir menyertai kalian dalam setiap keadaan, bahkan pada saat makan sekalipun. Sehingga bila ada suapan makanan kalian yang jatuh, maka ambillah, dan bersihkanlah kotoran yang menempel padanya, lalu makanlah. Jangan sampai ia biarkan syaithan memakannya.”

9. MENCUCI TANGAN
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ نَامَ وَفِي يَدِهِ غَمَرٌ، وَلَمْ يَغْسِلْهُ فَأَصَابَهُ شَيْءٌ، فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

“Barangsiapa yang tidur dan pada tangannya ada bekas sisa makanan dan dia belum mencucinya, lalu ia tertimpa oleh sesuatu. Maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR. Abu Daud no.3852 dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu. Dishahihkan Syaikh Al-Albani)

“Lalu ia tertimpa sesuatu” maksudnya ialah bekas sisa makanan yang ada pada tangannya mengundang kehadiran hewan-hewan berbahaya atau berbisa yang dapat melukai tangannya. (Lihat Aunul Ma’bud 10/237)

10. BERDO’A SETELAH MAKAN
Dari Abu Umamah Radhiallahu ‘anhu berkata, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apabila telah diangkat hidangan beliau (yakni beliau selesai makan,pen), maka beliau mengucapkan
الحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ، رَبَّنَا

ALHAMDULILLAH KATSIRON THOYYIBAN MUBAROKAN FIIHI, GHOIRO MAKFIYYIN WA LA MUWADDA’IN, WA LA MUSTAGHNAN ‘ANHU, RABBANA

"Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan berkah. Dia tidak membutuhkan pemberian makanan (karena Dia yang memberi makanan), tidak ditinggalkan dan tidak membutuhkan makanan itu ya Rabb kami."

Bisa juga membaca do'a,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًافَقَالَ “الْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلِ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ” غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa memakan makanan dan dia mengatakan

ALHAMDULILLAH ALLADZI ATH'AMANI HADZA WA ROZAQONIHI MIN GHAIRI HAULIN MINNI WA LA QUWWAH

“Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan ini, dan memberiku rizki dengan tanpa ada daya dan kekuatan dariku.” Maka akan diampuni dosanya.”{HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Dishahihkan Syaikh AL-Albani}


Sumber Panduan:
Riyadus Shalihin
Kitab Sunan dan Syarahnya

Disajikan oleh: Tim Warisan Salaf

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi