Pengertian dan Macam-macam Istighotsah

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Pengertian dan Macam-macam Istighotsah
<Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 58)
—--------------------------------------—

ISTIGHOTSAH ADALAH IBADAH:

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:

وَدَلِيلُ الاسْتِغَاثَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: {إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ} [سورة الأنفال، الآية: 9]

”Dan dalil tentang “Istighotsah” adalah firman Allah -Ta’ala- :

”(Ingatlah), ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian (yakni kepada Allah), lalu diperkenankan-Nya bagi kalian". [ Surat Al-Anfal : 9 ]


PENJELASAN:
PENGERTIAN “ISTIGHOTSAH.
Istighotsah artinya meminta ‘ghouts’. Sedangkan kata ‘ghouts’ dalam bahasa Arab berarti; pertolongan.

Secara spesifik bentuk pertolongan pada ‘Istighotsah’ adalah agar diselamatkan dari bencana, malapetaka, maupun kebinasaan.
[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 65 , karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin. ]

Ringkasnya, Istighotsah adalah meminta pertolongan tatkala ditimpa musibah, agar musibah tersebut dihilangkan.

MACAM-MACAM ISTIGHOTSAH.
Istighotsah ada empat macam:
- Yang Pertama: Istighotsah kepada Allah -Ta’ala-.
Artinya: seseorang meminta pertolongan kepada Allah -Ta'ala- tatkala ditimpa musibah agar musibah tersebut dihilangkan darinya.

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan, Istighotsah jenis ini termasuk amalan yang utama dan sempurna’.
- Jenis pertama ini termasuk perbuatan yang biasa dilakukan oleh para Rasul -‘alaihimus salam- beserta para pengikutnya.

Adapun dalil tentang jenis pertama ini adalah ayat yang disebutkan di atas, artinya:
”(Ingatlah), ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian (yakni kepada Allah), lalu diperkenankan-Nya bagi kalian". [ Surat Al-Anfal : 9 ]

Kisah di balik ayat ini; Tatkala perang Badr, jumlah pasukan kaum muslimin sekitar 310 orang, sedangkan jumlah pasukan musyrikin ribuan orang.
Saat itu, Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- tak henti-hentinya memanjatkan ‘doa istighotsah’ seraya mengangkat kedua tangannya hingga selendang yang diselempangkan pada kedua pundak beliau jatuh.
Akhir cerita , Allah -Ta’ala- turunkan ayat tadi (surat al-Anfal:9) sebagai kabar gembira bahwa pertolongan Allah -Ta'ala- segera datang.
[ Selengkapnya lihat HR. Muslim No. 1763-(58). ]

– Yang Kedua: Istighotsah –meminta pertolongan tatkala ditimpa musibah- kepada dua jenis manusia:
1- Orang-orang yang telah meninggal dunia, dan
2- Orang-orang yang masih hidup serta mampu untuk memberikan pertolongan, namun tidak ada dihadapannya
Jenis yang kedua ini termasuk jenis kesyirikan.
Karena, orang yang meminta pertolongan kepada dua jenis tadi pasti meyakini bahwa mereka (dua jenis manusia tadi, pen. ) memiliki pengaruh atau kemampuan di alam ini; mendatangkan kemanfaatan dunia, atau menolak bala.
(( Sementara kemampuan rububiyyah seperti itu yang memiliki hanya Allah -Ta’ala-. , pent. ))

Dalam kasus tadi, ia meyakini selain Allah -Ta’ala- memiliki kemampuan rububiyyah.

(( Keyakinan seperti ini harus dibuang jauh-jauh karena termasuk ‘keyakinan syirik’. –pent. ))

[ Lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 66; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. ]

Bersambung...

Wallahu A’lamu bisshowab.

[ Sumber Rujukan : 'Syarah Tsalatsatil Ushul' ; Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin -rohimahullah- ]


.........................
Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................

#ushultsalatsah

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi