Proses Manusia Melewati Ash-shiroth (Jembatan Di Atas Neraka)

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Proses Manusia Melewati Ash-shiroth (Jembatan Di Atas Neraka)
<Al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan proses melawati ash-shirath (jembatan di atas neraka),

“Sekarang pikirkanlah tentang apa yang akan kamu hadapi berupa ketakutan yang ada pada hatimu ketika kamu melihat shirath dan tipisnya shirath itu. Kemudian matamu tertuju pada gelapnya Jahanam yang ada di bawahnya. Lalu telingamu mendengar gemuruh dan gelegak api Jahanam.

Sementara engkau diharuskan melewati shirath itu disertai dengan kondisimu yang sudah lemah dan hatimu yang sudah galau, kakimu juga sudah gemetaran. Sementara pada punggungmu terdapat beban dosa yang memberatimu untuk berjalan di atas muka bumi, terlebih lagi harus melewati shirath yang demikian tipisnya!!

Lalu bagaimana dengan keadaanmu ketika kamu meletakkan meletakkan salah satu kakimu dan merasakan betapa tajamnya jembatan itu. Engkau pun dengan serta merta harus mengangkat kakimu yang kedua.

Keadaan itu bertambah mencekam dengan adanya banyak orang yang di hadapanmu telah tergelincir dan terjatuh. Lalu ia disambar oleh Zabaniyatunnar dengan alat-alat penyambar dan semacam jangkar besar (seperti kail ikan). Engkau melihat dengan mata kepalamu mereka terjungkal dalam keadaan kepala mereka lebih dahulu masuk ke neraka sedangkan kaki mereka berada di atas.

Sungguh betapa mengerikannya pemandangan seperti itu, betapa mencekam, dan tempat naik yang sangat sulit, serta tempat berlalu yang sangat sempit!!

Maka carilah bekal, sesungguhnya bekal takwa adalah bekal yang terbaik. Dan bertakwalah wahai orang-orang yang masih memiliki akal.


Dinukil dari kitab at-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah 1/432)
Diterjemahkan oleh: al Ustadz Fathul Mujib hafizhahullah

#fawaidumum #harikiamat

Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi