
(bagian 2)
<Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 69)
—--------------------------------------—
RUKUN ISLAM PERTAMA ; Dua kalimat syahadat.
Tentang Syahadat yang Pertama: “Laa ilaaha illallah”
(bagian 2)
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menjelaskan:
( Tentang tafsir (penjelasan) syahadat pertama dari Al-Qur
an – bagian 1 )
وَتَفْسِيرُهَا الَّذِي يُوَضِّحُهَا، قَوْلُهُ تَعَالَى {وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ (26) إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي ، فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ (27) وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (28)
”Adapun penafsiran yang menjelaskan tentang syahadat yang pertama adalah firman-Nya –Ta’ala- ; (artinya):
”Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku berlepas diri (tidak bertanggung jawab) terhadap apa yang kamu sembah.” (26)
”Tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menciptakanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku." (27)
”Dan (lbrahim ‘alaihissalam) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal (tetap ada) pada keturunannya , supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.” (28)
[ Surat Az-Zukhruf ; ayat 26 – 28 ]
PENJELASAN RINGKAS
Asy-Syaikh Sholeh Al-Fauzan -hafizhohullah- menjelaskan:
“Sebaik-baik penafsiran ayat Al-Qur
an adalah dengan ayat yang lainnya.Di dalam ayat ini, Laa ilaaha illallah ditafsirkan (atau dijelaskan) dengan ayat al-Qur`an yang lainnya.
Hal itu bisa kita lihat pada ucapan nabi Ibrahim -‘alaihissalam- yang disebutkan Allah -Ta’ala- ;
إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ
"Sesungguhnya aku berlepas diri (tidak bertanggung jawab) terhadap apa yang kamu sembah.”
Ini yang dinamakan dengan penafian; ”Laa ilaaha”
(Tidak ada tuhan –yang berhak disembah-)
إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي
”Tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menciptakanku;
Ini yang dinamakan dengan penetapan; ”Illallah”
(Kecuali Allah -Ta’ala-)
Sehingga, ayat ini (Az-Zukhruf 26-28) menjelaskan makna kalimat ”Laa ilaaha illallah” secara lengkap.
[ Silahkan lihat ”Syarah Tsalatsatil Ushul” hal. 169; Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan. ]
Wallahu a’lamu bisshowab.
(bersambung… insya Allah)
.........................
Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
.........................
#ushultsalatsah
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi