
<Oleh: Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
Tanya:
Terkadang seorang makmum terluput darinya satu atau dua rokaat. Ketika imam selesai salam dia mendapati sutrahnya jauh darinya seukuran dua atau tiga langkah.
Apakah diperbolehkan baginya untuk maju mendekat ke sutrah?
Jawab:
Yang nampak bagiku dari perbuatan para sahabat radhiallahu 'anhum, bahwasanya orang yang masbuk tidak perlu mengambil sutrah dan baginya untuk menyempurnakan sholatnya tanpa sutrah.
Silsilah Liqo'at Al-Babil Maftuh 234
حكم اتخاذ المأموم المسبوق سترة بعد سلام الإمام
السؤال:
أحياناً المأموم تفوته ركعة أو ركعتان، فعندما يسلم الإمام يجد السترة بعيدة عنه بمقدار خطوتين أو ثلاثاً فهل يجوز له أن يتقدم إلى السترة؟
الجواب:
الذي يظهر لي من صنيع الصحابة رضي الله عنهم، أن المسبوق لا يتخذ سترة، وأنه يقضي بلا سترة.
المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [234]
الصلاة > صفة الصلاة > سنن الصلاة
Faedah
Al-Imam Malik berkata, “Apabila seseorang masbuq dalam shalatnya, sementara tiang masjid ada di sebelah kanan atau kirinya, maka boleh dia bergeser ke kanan atau ke kiri mengarah ke tiang itu untuk dijadikan sutrah, jika memang tiang itu dekat dengannya. Begitu pula jika tiang itu ada di depannya atau di belakangnya, dia boleh maju atau mundur sedikit ke arah tiang tersebut selama tidak jauh darinya. Adapun bila tiang itu jauh, maka dia tetap shalat di tempatnya dan berusaha mencegah segala sesuatu yang lewat di hadapannya semampunya.” (Al-Mudawwanatul Kubra, 1/202)
Bergeser seperti ini dengan mencari sesuatu yang menghalanginya lebih ringan daripada mencegah orang yang lewat di hadapannya. (Adz-Dzakhirah, 2/156). Wallahu a’lam.
Baca Selengkapnya di Sini... https://www.salafycirebon.com/hukum-sutrah-dalam-shalat.htm
WhatsApp Salafy Cirebon
Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi