
<Oleh Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
Tanya:
Didapati sebagian mu'adzin menunda adzan satu atau dua menit pada sebagian besar waktu-waktu sholat, khususnya pada waktu Fajar dan Maghrib.
Apabila saya tanyakan kepada mereka, kenapa engkau tidak berpatokan pada kalender Ummul Quro?
Mereka menjawab: Kami melakukan hal ini agar lebih yakin.
Apakah yang mereka lakukan ini benar?
Jawab:
Tidak mengapa berhati-hati dengan menunda satu atau dua menit, terkhusus pada waktu Fajar dan Maghrib.
Adapun pada kalender Ummul Quro waktunya dimajukan lima menit. Oleh karena itu wajib untuk berhati-hati dalam permasalahan ini.
Hendaknya seorang menunggu lima menit sebelum dia sholat.
Adapun para mu'adzin, sebagaimana kalian ketahui, diantara mereka ada yang mengumandangkan adzan sesuai dengan waktu Ummul Quro, ada yang mendahului dan ada yang menundanya dalam waktu yang cukup panjang."
Silsilah Liqo'at Al-Babil Maftuh 16
حكم تأخير الأذان احتياطاً
السؤال:
يلاحظ على بعض المؤذنين، أنهم يؤخرون الأذان دقيقة إلى دقيقتين في أغلب الأوقات، وخاصة في الفجر والمغرب، وإذا سألتهم لماذا لا تتقيدون بتقويم أم القرى، يقولون: نحن نفعل ذلك زيادة في التأكيد، فهل عملهم هذا صحيح؟
الجواب:
لا مانع من الاحتياط بدقيقة، أو دقيقتين خصوصاً الفجر، تقويم أم القرى فيه تقديم خمس دقائق، ولهذا يجب التحرز في هذه المسألة، فينتظر الإنسان خمس دقائق قبل أن يصلي، أما المؤذنون، فكما تعرفون منهم من يؤذن على توقيت أم القرى، ومنهم من يتقدم عليه، ومنهم من يتأخر عنه كثيراً.
المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [16
WhatsApp Salafy Cirebon
Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi