Bukti bahwa Akidah Asy’ariyah Berbeda dengan Akidah Abul Hasan al-Asy’ari (Asy’ariyah, bukan Pengikut Abul Hasan Al-Asy’ari-2)

(ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak)

Sekarang kita buktikan bahwa akidah Asy’ariyah berbeda dengan akidah Abul Hasan al-Asy’ari.
1. Abul Hasan menyatakan Allah memiliki wajah, tangan, dan dua mata yang sesuai dengan kemuliaan-Nya.
Adapun Asy’ariyah menafikannya, mereka melakukan takwil dalam memaknakan nash-nash yang ada tentang masalah tersebut.
2. Abul Hasan mengimani semua yang datang dari Allah dan Rasul-Nya melalui jalan orang-orang tepercaya, tidak menolaknya sedikit pun.
Adapun Asy’ariyah, mereka menolak nash-nash al-Qur’an dan as-Sunnah yang menurut mereka bertentangan dengan akal.
Ibnu Taimiyah berkata, “Ucapan ini—yaitu mendahulukan akal dari nash al-Qur’an dan as-Sunnah—asalnya adalah ucapan Jahmiyah, Mu’tazilah, dan semisal mereka, bukanlah ucapan Abul Hasan al-Asy’ari dan sahabatnya….” (Darut Ta’arudh, 7/97) (Lihat Ta’kidat Musalamat hlm. 21)
3. Abul Hasan mengimani bahwa Allah di atas Arsy-Nya.
Adapun Asy’ariyah, kebanyakan mereka menyatakan Allah ada di mana-mana.
4. Abul Hasan berkata, “Iman adalah ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang.”
Adapun Asy’ariyah menyatakan bahwa iman hanya pembenaran dengan hati.
5. Abul Hasan berkata membenarkan hadits-hadits yang menyebutkan Allah turun ke langit dunia.”
Adapun Asy’ariyah, mereka tidak menetapkan sifat-sifat fi’liyah (perbuatan).
6. Abul Hasan menetapkan sifat istiwa’ bagi Allah.
Adapun Asy’ariyah tidak menetapkan sifat istiwa’. Mereka menakwilnya menjadi kekuasaan, sebagaimana dilakukan ar-Razi dan al-Amidi.
7. Abul Hasan berkata, “Mereka (Ahlus Sunnah) ijma’ bahwa Allah datang di hari kiamat dalam keadaan malaikat bershaf-shaf.”
Asy’ariyah tidak menetapkannya, mereka menakwilnya dengan takwilan batil.
Inilah sebagian penyelisihan Asy’ariyah terhadap al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari. Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan cukup sebagai bukti bahwa Asy’ariyah bukanlah pengikut Abu Hasan al-Asy’ari.

Mengapa Asy’ariyah Terjatuh ke dalam Takwil?
Ibnu Taimiyah t berkata, “Barang siapa yang menyatakan Abul Hasan al-Asy’ari menafikan sifat dan beliau memiliki dua pendapat dalam menakwilkan sifat Allah, maka orang tersebut telah berdusta atas nama Abul Hasan.
Yang melakukan takwil seperti ini adalah pengikutnya yang belakangan seperti Abul Ma’ali dan lainnya. Mereka memasukkan ushul (akidah/prinsip pokok) Mu’tazilah ke dalam mazhabnya.” (Majmu Fatawa, 12/203)

Sumber http://asysyariah.com/asyariyah-bukan-pengikut-abul-hasan-al-asyari/
Pada 26.04.2012


Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi