Sebab Taubat Abul Hasan al-Asy’ari dan Pengakuan Para Ulama (Siapakah Abul Hasan Al-Asy’Ari?-2)

(ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak)

Sebab Taubat Abul Hasan al-Asy’ari
Asy-Syaikh Hammad al-Anshari menyebutkan sebab bertaubatnya Abul Hasan.
Dihikayatkan dari Abul Hasan, “Sejak beberapa malam, di dadaku muncul (ganjalan) tentang masalah-masalah akidah. Aku pun bangun melaksanakan shalat dua rakaat dan meminta agar Allah memberi hidayah jalan yang lurus kepadaku. Kemudian aku pun tidur. Ketika tidur aku bermimpi melihat Rasulullah. Aku keluhkan kepada beliau sebagian masalahku. Rasulullah berkata kepadaku, ‘Wajib atasmu berpegang dengan sunnahku’, lalu aku terbangun.” (Lihat Abul Hasan al-Asy’ari karya asy-Syaikh Hammad al-Anshari)

Pengakuan Para Ulama tentang Rujuknya Beliau
Asy-Syaikh Hammad al-Anshari telah menukilkan penjelasan para ulama tentang rujuknya Abul Hasan ke manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah. Di antara yang beliau sebutkan adalah:
a. As-Subki berkata, “Abul Hasan al-Asy’ari adalah tokoh besar Ahlus Sunnah setelah al-Imam Ahmad bin Hanbal. Akidah beliau sama dengan akidah al-Imam Ahmad dan ini adalah perkara yang tidak diragukan lagi. Abul Hasan al-Asy’ari telah menegaskan dalam tulisan-tulisannya dan sering beliau sebutkan, ‘Akidahku adalah akidah al-Imam Ahmad bin Hanbal’.”
b. Abul Abas Syamsudin Ahmad bin Muhammad bin Abi Bakr bin Khalqan berkata, “Abul Hasan dahulunya Mu’tazilah kemudian bertaubat.”
c. Ibnu Katsir berkata, “Sesungguhnya Abul Hasan al-Asy’ari dahulunya Mu’tazilah kemudian beliau bertaubat di Bashrah, setelah itu beliau tampil membongkar borok-borok Mu’tazilah.”
d. Al-Imam adz-Dzahabi berkata, “Abul Hasan dahulunya berpemahaman Mu’tazilah. Ia mengambilnya dari Abu Ali al-Jubba’i. Beliau lalu membuangnya dan membantah al-Jubba’i. Beliau pun berbicara dengan sunnah, mencocoki para imam ahli hadits….” (al-Uluw) (Lihat risalah Abul Hasan al-Asy’ari karya asy-Syaikh Hammad al-Anshari)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, “Abul Hasan al-Asy’ari di akhir usianya berada di atas manhaj Ahlus Sunnah wal Hadits yaitu menetapkan (nama dan sifat-sifat) yang Allah tetapkan untuk diri-Nya atau ditetapkan melalui lisan rasul-Nya, tanpa tahrif, takyif, dan tamtsil.” (al-Qawaidul Mutsla)

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa asy-Syaikh Abul Hasan al-Asy’ari adalah seorang Ahlus Sunnah, sebagaimana disebutkan oleh para ulama di atas dan Abul Hasan al-Asy’ari tuliskan dalam kitab-kitabnya, di antaranya di dalam kitab beliau al-Ibanah fi Ushuli Diyanah.
Adapun pengakuan orang yang mengaku-aku mengikuti beliau (kelompok Asya’riyah) adalah pengakuan yang keliru, karena pada hakikatnya mereka mengikuti pemahaman beliau sebelum rujuk kepada manhaj Ahlus Sunnah.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, “Orang-orang belakangan yang menisbahkan diri kepada beliau (yakni Abul Hasan al-Asy’ari) hanya mengambil marhalah kehidupan beliau yang kedua.” (Lihat al-Qawaidul Mutsla)

Sumber http://asysyariah.com/siapakah-abul-hasan-al-asyari/
Pada 26.04.2012


Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi