AnNashiihah kepada Allah (Hadits ke-7 Arbain Nawawi)

〰〰〰〰〰〰
 Kajian Hadits: Syarh Arbain anNawawiyyah
 HADITS KE-7 (Bag. ke 2)
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ  أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ  - ثَلاَثاً- قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ   (رواه مسلم)
Dari Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus adDaari -semoga Allah meridhoinya- bahwasanya Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Agama ini adalah an-Nashiihah -beliau mengucapkan tiga kali-. Kami (para Sahabat) berkata: Untuk siapa wahai Rasulullah? Rasul shollallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Pemimpin kaum muslimin, dan seluruh kaum muslimin (H.R Muslim, Abu Dawud)
 AnNashiihah kepada Allah
Sikap memurnikan tauhid kepada Allah dalam :
1⃣. Rububiyyah : meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Rabb (Pencipta, Penguasa, dan Pengatur) seluruh makhluk.
2⃣. Uluhiyyah : beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan peribadatan kepada selain Allah.
3⃣. Asma’ Was-Sifaat : meyakini bahwa Allah memiliki Nama-Nama dan Sifat-Sifat yang penuh dengan kesempurnaan, terjauhkan dari segala aib dan kekurangan. Menetapkan bagi Allah Nama dan Sifat-Sifat yang Allah tetapkan dalam AlQuran maupun melalui lisan Rasul-Nya dalam Sunnah yang shahihah tanpa  :
 a. Tahriif :memalingkan lafadz atau maknanya kepada yang lain
 b. Ta’thiil : menolak/ meniadakan Nama dan Sifat-Sifat itu.
 c. Takyiif : menanyakan kaifiyatnya (bagaimana atau seperti apa).
 d. Tamtsiil : menyamakan/ menyerupakan dengan makhluk.
Sudah terkandung dalam makna anNashiihah kepada Allah itu : mencintai Allah di atas segala-galanya, mencintai dan membenci sesuatu karena Allah, menjalankan ketaatan kepada-Nya, menjauhi laranganNya, membenarkan khabar dariNya, dan seterusnya.
 AnNashiihah kepada Kitab Allah
Beriman bahwa Kitab Allah itu adalah Kalam (Firman ; Ucapan) Allah yang mengandung khabar-khabar yang benar, hukum-hukum yang adil, kisah-kisah yang bermanfaat. Berupaya kuat untuk :
 a. Mempelajari al-Qur’an (cara membaca yang benar, makna-makna dan tafsirnya).
 b. Menghayati dan tadabbur terhadap makna-maknanya.
 c. Menjaga al-Qur’an (menjaga kemurniannya dan berusaha menghafalnya).
 d. Mengajarkan dan mendakwahkan al-Qur’an sesuai dengan kemampuannya.
 e. Mengamalkan isi dan kandungan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
 Disalin dari Draft Buku "40 HADITS PEGANGAN HIDUP MUSLIM (Syarh Arbain anNawawiyah)". Penulis Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله
〰〰〰〰〰〰〰
Salafy Kendari || http://bit.ly/salafy-kendari
Pada 29.12.2015

Postingan terkait: