Makna Ghairil Maghdubi 'Alaihim Waladhoollin (Memahami Makna Bacaan Shalat)

Upaya untuk Memahami Makna Bacaan dalam Sholat.

◀️ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ

 غَيْرِ = bukannya jalan
 الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ = orang-orang yang dimurkai
.وَلاَ الضَّالِّيْنَ = tidak pula (jalan) orang-orang yang sesat
 Dalam hadits disebutkan :

إِنَّ الْمَغْضُوبَ عَلَيْهِمْ الْيَهُودُ وَ الضَّالِّينَ النَّصَارَي
Sesungguhnya (orang-orang yang ) dimurkai adalah Yahudi dan sesungguhnya orang-orang yang sesat adalah Nashrani. (H.R Ahmad dan atThobarony dan dinyatakan oleh alHaitsamy bahwa para perawinya adalah para perawi dalam as-Shohih, selain Abbad bin Hubaisy yang tsiqoh).

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan dalam tafsirnya : “…sesungguhnya jalan yang ditempuh oleh orang yang beriman adalah mengandung ilmu tentang al-Haq dan amal (berilmu tentang syariat kemudian mengamalkan ilmu tersebut) sedangkan Yahudi tidak melakukan amal, dan Nashrani tidak berilmu. Karena itu kemurkaan (Allah) untuk orang-orang Yahudi dan kesesatan untuk orang-orang Nashrani.

Karena barangsiapa yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya berhak mendapatkan kemurkaan, berbeda dengan orang yang tidak berilmu.

Sedangkan Nashrani berupaya untuk mencapai sesuatu tetapi mereka tidak mendapatkan petunjuk menuju jalan itu karena mereka tidak mendatangi sesuatu pada pintunya, yaitu mengikuti al-Haq, sehingga mereka sesat.

Baik Yahudi maupun Nashrani sebenarnya mereka adalah (sama-sama) sesat dan mendapatkan kemurkaan, namun keadaan dimurkai lebih khusus bagi Yahudi, seperti dalam firman Allah Subhaanahu Wata'ala:

مَنْ لَعَنَهُ اللهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ
 (yaitu) orang yang Allah laknat dan Allah murka padanya.

Sedangkan orang –orang Nashrani memiliki kekhususan dalam hal kesesatan, sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wata'ala :

قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيْرًا وَّضَلُّوْا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيْلِ
 mereka telah sesat sebelumnya dan mereka menyesatkan banyak orang dan mereka sesat dari jalan yang lurus.

Maka kita berdoa kepada Allah Subhaanahu Wata'ala dengan mengucapkan lafadz ini agar tidak menjadi kedua golongan itu : dimurkai dan sesat.

Para Ulama menjelaskan bahwa siapapun dari umat ini yang berilmu Dien tapi tidak mengamalkan ilmunya, berarti telah menyerupai orang-orang Yahudi yang dimurkai, sebaliknya yang tidak berilmu, sehingga ia beramal tanpa ilmu, maka mereka menyerupai orang-orang Nashrani.

Semoga Allah Subhaanahu Wata'ala menjadikan kita berilmu dengan syariat-syariatNya yang tertuang dalam AlQuran dan AsSunnah dengan pemahaman para Sahabat Nabi, kemudian Allah berikan taufiq kepada kita semua untuk beramal dengan ilmu itu secara ikhlas karena Allah semata.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Dikutip dari Buku "Memahami Makna Bacaan Sholat"
(Sebuah Upaya Menikmati Indahnya Dialog Suci dengan Ilahi).

▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 10.12.2015

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi