Mengadu Domba (an-Namimah)

Mengadu-Domba
(an-Namiimah)


Perbuatan mengadu domba dalam bahasa Arab disebut sebagai anNamiimah, yaitu menukil ucapan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara keduanya.

Perbuatan mengadu domba adalah dosa besar.

Bahkan terancam dengan adzab kubur dan terhalang masuk surga.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ

 Tidaklah masuk surga orang yang suka mengadu-domba (H.R Muslim no 151 dari Hudzaifah)

Nabi dan para Sahabatnya pernah berjalan melewati dua kuburan. Kemudian Nabi berhenti dan menyatakan kepada para Sahabatnya:

☝️ Sesungguhnya penghuni dua kubur ini sedang diadzab. Nabi berikutnya menyebutkan sebab mengapa mereka diadzab. Satu pihak semasa hidupnya sering tidak menjaga dirinya dari percikan air kencing, dan satunya lagi senang mengadu-domba (H.R alBukhari dan Muslim)

Karena itu, berhati-hatilah dalam menyampaikan ucapan seseorang kepada orang lain.

Janganlah menyampaikan jika diduga kuat akan menyebabkan kerusakan hubungan baik mereka berdua.

⚡️ Kita tidak bisa beralasan: Bukankah saya sampaikan apa adanya, tanpa saya tambahi dan kurangi?

Ya, benar. Justru ketika anda menyampaikan sesuatu secara utuh, itulah anNamiimah yang dilarang, jika bisa menyebabkan rusaknya hubungan kedua orang.

Jika tidak anda sampaikan secara utuh, ada tambahan dan pengurangan, anda terjatuh pada dosa yang lebih besar lagi yang disebut dengan al-buhtaan yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan fitnah.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)"

▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 12.01.2016

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi