Peringatan sudah dilayangkan bahwa
organisasi ini yang merupakan underbow Al Muntada London pimpinan
Muhammad Surur Zainal Abidin akan menjadi musuh terbesar dakwah
Salafiyah di Indonesia.
Nukilan:
“…Saya (Ustadz Muhammad Umar as-Sewed)
masih ingat ucapan Syaikh Rabi’ kepada saya, ketika saya bertanya
tentang al-Muntada (yang kemudian berganti nama dengan Al-Sofwa). “Kalau
memang yayasan tersebut sama dengan al-Muntada yang berada di London,
maka kita lihat saja , ia akan menjadi musuh paling utama Dakwah
Salafiyyah di Indonesia”, kata Syaikh Rabi’.
Dengan cara yang persis sama dengan
al-Muntada, London mereka mulai membuat gerakan makarnya, mendekati para
Ulama. Mereka meminta rekomendasi dan legitimasi bahwa yayasan ini
adalah yayasan Salafiyah, mendekati salafiyyin Indonesia dan menampilkan
diri sebagai gerakan dakwah Salafiyah, dengan menyebarkan karya-karya
Syaikh ‘Utsaimin dan Syaikh Bin Baaz yang sifatnya umum yang tidak
berkaitan dengan manhaj mereka… dan seterusnya. Setelah itu dengan
halusnya mereka menyusupkan pemikiran-pemikiran Sururiyah-Ikhwaniyah
melalui berbagai macam cara.
Pemikiran khas Sururiyah-Ikhwaniyah yang paling jelas adalah menyatukan berbagai firqoh ahli bid’ah dan berusaha mengakurkan mereka sekaligus membawanya kepada satu “jama’ah” yang tidak saling bermusuhan.
Pemikiran khas Sururiyah-Ikhwaniyah yang paling jelas adalah menyatukan berbagai firqoh ahli bid’ah dan berusaha mengakurkan mereka sekaligus membawanya kepada satu “jama’ah” yang tidak saling bermusuhan.
Tentunya kelompok yang paling mereka
takuti adalah Ahlussunnah Salafiyyun. Karena mereka tetap pada jalan
generasi pendahulunya, mengajak kepada Sunnah dan memberantas bid’ah,
berwala’ (loyal) kepada Ahlussunnah dan bara’ (benci dan antipati) dari
para ahli bid’ah. Dan mereka terkenal keras dan tegas kepada ahli
bid’ah.
Ternyata apa yang telah diucapkan Syaikh
Rabi’ kini menjadi kenyataan. Karena apa yang dibawa
al-Muntada/As-Sofwa di Indonesia sama dengan apa yang dibawa Al-Muntada
di London. Yang demikian itu bisa dilihat dari beberapa bukti yang saya
saksikan atau yang saya dengar dengan yakin yaitu :
1. Mereka menebarkan majalah Al-Bayan yang diterbitkan oleh Al Muntada Al Islami (yang didirikan Muhammad Surur, sehingga sebutan bagi pengikutnya disebut sururi, red), London
2. Menyebarkan buku-buku terbitan Al Muntada dan lain-lain dari tulisan tokoh-tokoh sururi seperti Salman ‘Audah, Aidl Al-Qorni dan sebagainya
3. Bahkan lebih jelas lagi bahwa pendirinya, Muhammad al-Khalaf (namanya sesuai dengan manhajnya) menulis buku “Petunjuk bagi Wanita Pelajar” yang dalam bahasa aslinya (Arab) adalah Dalilut Thalibah. Dibawakan olehnya fatwa-fatwa fiqih dari syaikh Ibnu Utsaimin hafidhahullah. Sedangkan patokan-patokan dalam masalah dakwah diambil dari pemikiran Salman Al Audah. (lihat lampiran)
4. Membantu program-program ahli bid’ah baik dari kalangan pengikut tarekat sufiyah, Ikhwanul Muslimin, ataupun Negara Islam Indonesia (NII)
5. Memperkerjakan orang-orang yang tidak jelas manhajnya (IM, NII, JI dan lain-lain) di dalam yayasan Al-Sofwa
1. Mereka menebarkan majalah Al-Bayan yang diterbitkan oleh Al Muntada Al Islami (yang didirikan Muhammad Surur, sehingga sebutan bagi pengikutnya disebut sururi, red), London
2. Menyebarkan buku-buku terbitan Al Muntada dan lain-lain dari tulisan tokoh-tokoh sururi seperti Salman ‘Audah, Aidl Al-Qorni dan sebagainya
3. Bahkan lebih jelas lagi bahwa pendirinya, Muhammad al-Khalaf (namanya sesuai dengan manhajnya) menulis buku “Petunjuk bagi Wanita Pelajar” yang dalam bahasa aslinya (Arab) adalah Dalilut Thalibah. Dibawakan olehnya fatwa-fatwa fiqih dari syaikh Ibnu Utsaimin hafidhahullah. Sedangkan patokan-patokan dalam masalah dakwah diambil dari pemikiran Salman Al Audah. (lihat lampiran)
4. Membantu program-program ahli bid’ah baik dari kalangan pengikut tarekat sufiyah, Ikhwanul Muslimin, ataupun Negara Islam Indonesia (NII)
5. Memperkerjakan orang-orang yang tidak jelas manhajnya (IM, NII, JI dan lain-lain) di dalam yayasan Al-Sofwa
Gambar 6. Membantu program-program ahli
bid’ah baik dari kalangan pengikut tarekat sufiyah, Ikhwanul Muslimin,
ataupun Negara Islam Indonesia (NII)
6. Yang lebih jelas dari itu adalah
hubungannya dengan Anis Matta (sekarang sekjen Partai Keadilan) yang
jelas-jelas tokoh Ikhwanul Muslimin Indonesia.
Saya pribadi pernah memergokinya bersama
Muhammad Anis Matta (tokoh PKS, red) di Hotel Karya II, Jakarta. Maka
saya menegurnya. Kemudian dia beralasan hanya membantu program khusus
bahasa Arabnya
7. Hubungan eratnya dengan Ikhwanul
Muflisin (IM) bertambah jelas ketika ia menitipkan istrinya bersama
akhowat IM di Madrasah IM yaitu Al-Hikmah, yang pernah melarang
murid-murid wanitanya memakai cadar. Dan kami pernah menegur meraka
dengan mendatangi guru-gurunya. Jawaban mereka : “Ini hasil kesepakatan
guru-guru”
8. Mengadakan daurah para Da’i di Bogor. Dengan mendatangkan tokoh Sururi Dr. Ibrahim ad-Duwasy yang jelas prototypenya Salman
9. Mengadakan dakwah untuk para da’i
dengan menampilkan Farid ‘Uqbah yang menjelaskan bahwa fitnah Sururiyah
Indonesia tidak ada. Dan itu hanyalah problem politik Saudi.” –selesai
penukilan-
Al-Sofwa Meletakkan pondasi kaidah
penghancur amar munkar nahi ma’ruf, berupaya keras membungkam Ahlul Haq
untuk membantah Ahlul Batil serta secara lancang menisbahkan kedustaan
terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dan Salaful Ummah.
Gambar 7. Sikap membuka aib dan mencela
mereka (yang menyimpang dari aqidah salaful ummah, -ed) bukanlah manhaj
Yayasan…..Allahul musta’an.
Para dedengkotnya langsung dibawah kendali koordinasi dari gembong Sururi, Muhammad Khalaf:
Gambar 8. Acara ini dibuka secara
langsung oleh Syaikh Muhammad Ibn Ibrahim al-Kholaf dari
Unaizah-KSA…berikut bualan promo dusta: Beliau adalah orang yang
demikian perhatian dan terus membantu tersebarnya da’wah Ahlussunnah di
Indonesia.
Apa saja lembaga dan dedengkotnya di Indonesia?
Gambar 9. Sururi, Ikhwani menyamar sebagai Salafi
Bahkan orang kafirpun tahu beda salafi dengan sururi, bagaimana mereka hendak menipu?
Gambar 10. Era Pra-Rodja (Radio
Rodja-Rodja TV) Al Sofwa didirikan oleh gembong Sururi Muhammad Khalaf,
diperkuat dengan bergabungnya Yazid Jawaz dan Abdul Hakim Abdat. Orang
kafir saja tahu.
Gambar 11. Dedengkot Sururi Abu Nida’, bergabung dengan pusat dakwah NII Abu Bakar Ba’asyir. Orang kafir saja tahu.
Gambar 12. Imam masjid Al Sofwa yang takfiri dan bom Cimanggis. Orang kafir saja tahu siapa dedengkotnya?
pada 06.02.2016