Menahan Diri Dari Berbicara Tentang Takdir

MENAHAN DIRI DARI BERBICARA TENTANG TAKDIR
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Pembicaraan tentang Taqdir hanyalah Sekedar Penyebutan atau Pemahaman yang Benar terhadap Dalil-dalil dari AlQuran dan Hadits yang Shahih, Tidak lebih dari itu.
⛔️ Tidak Boleh Kita Memperbincangkan Taqdir Melewati Batas itu.
إِذَا ذُكِرَ الْقَدَرُ فَأَمْسِكُوا
Jika disebutkan tentang Taqdir, maka Tahanlah.. (H.R Al-Harits bin Abi Usamah dalam Musnadnya, Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany).
 Di antaranya adalah Larangan Menanyakan atau Memperbincangkan Alasan mengapa Suatu Ditakdirkan demikian tidak demikian.
 Mengapa Fulan Ditakdirkan begini, tapi Fulan Ditakdirkan begitu..
 Itu semua adalah Terlarang, karena Termasuk Menanyakan tentang Perbuatan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
✅ Sedangkan Perbuatan Allah Tidaklah boleh untuk Ditanyakan, Karena Pasti Berkisar antara Kelebihan Kebaikan (Fadhl) dan Keadilan.
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ
Dia (Allah) Tidak ditanya tentang Apa yang Dikerjakannya, sedangkan Mereka (Makhluk) Akan Ditanya (Q.S Al-Anbiyaa : 23).
~~~~~~~~~~~~~~~~
Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
10.03.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini

Postingan terkait: