Tahdzir, Bagian Tak Terpisahkan Dalam Dienul Islam

TAHDZIR, BAGIAN TAK TERPISAHKAN DALAM DIENUL ISLAM.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Perlu Diketahui bahwa Tahdzir adalah Bagian Tak Terpisahkan dari Dien ini.
✅ Salah satunya tersebut dalam Surat Al-An'aam ayat 68, Perintah untuk Menjauhi Majelis yg Membicarakan Ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara Batil dan Larangan Duduk-duduk dengan Orang yg Dzhalim.

Nabi Shollallaahu Alaihi Wasallam dalam Hadits Aisyah Radhiyallahu Anha Riwayat AlBukhari dan Muslim Juga Memerintahkan kepada Kaum Muslimin Agar Mentahdzir (Menjauhi; Memperingatkan Bahaya) Orang-orang yg Selalu Mengikuti Ayat-ayat Mutasyabihat dan Meninggalkan Ayat-ayat yg Muhkam :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: تَلَا رَسُولُ اللَّهِ[: {هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ} قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ[: «إِذَا رَأَيْتُمْ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ، فَأُولَئِكَ الَّذِينَ سَمَّى اللَّهُ فَاحْذَرُوهُمْ».
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Membaca Ayat ini : Dia-lah yang Menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada Kamu. di antara (isi) nya ada Ayat-ayat yang Muhkamaat, Itulah Pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (Ayat-ayat) Mutasyaabihaat. Adapun Orang-orang yang dalam Hatinya Condong kepada Kesesatan, Maka mereka Mengikuti Sebahagian Ayat-ayat yang Mutasyaabihaat darinya untuk Menimbulkan Fitnah untuk Mencari-cari Ta'wilnya, Padahal Tidak Ada yang Mengetahui Ta'wilnya Melainkan Allah. Dan Orang-orang yang Mendalam ilmunya Berkata : Kami Beriman kepada Al Qur'an Seluruhnya dari Rabb Kami. Dan Tidak Ada yang Dapat Mengambil Pelajaran kecuali Orang-orang yang Memiliki Akal Pikiran. (Ali Imran: 7). Aisyah Berkata : Kemudian Rasulullah Shallaallahu Alaihi Wasallam Bersabda : Apabila Kalian Melihat Orang-orang yang Mengikuti Sebahagian Ayat-ayat yang Mutasyaabihaat, Maka mereka itulah adalah Orang-orang yang Disebutkan oleh Allah, maka Tahdzirlah (Hindari; Peringatkan Orang akan Bahaya) Mereka. (H.R Al-Bukhari dan Muslim).

Syaikh Robi' bin Hadi Al-Madkhali Hafidzhahullah menyatakan :
أنأخذ بتوجيهات الرسول صلى الله عليه وسلم بل بتوجيهات ربنا تبارك وتعالى أو بتوجيهات المضللين المضيعين الذين ألقوا الكتب في حماية أهل البدع والذب عنهم وفي محاربة أهل السنة؟
Apakah kita akan Mengambil Arahan Rasul Shollallaahu Alaihi Wasallam, Bahkan Arahan Allah Tabaaroka Wa Ta'ala ini atau (Justru) Kita Mengambil Arahan Orang-orang Penyesat yang Menyia-nyiakan (Arahan Allah) yang mereka Menyusun Kitab-kitab dalam Melindungi dan Membela Ahlul Bid'ah serta Memerangi Ahlussunnah?! (Fataawa Fadhilatisy Syaikh Robi' bin Hadi al-Madkhali Hafidzhahullah (1/299).
Maka Syariat Tahdzir Akan Tetap Berlaku dalam Setiap Waktu dan Tempat.
☝️ Hanya saja Berbeda-beda Penerapannya sesuai Kemampuan Orangnya.
Sama seperti Penyikapan terhadap Kemunkaran : Jika Mampu Maka dengan Tangan, Jika tidak dengan Lisan, Jika tidak Mampu Maka dengan Hati.
Demikianlah Bimbingan para Ulama untuk Bersikap Tepat dalam Menerapkan Tahdzir dan Bersikap Hikmah dalam Dakwah.
Jangan sampai Kita Mentahdzir Orang yg Belum Layak Ditahdzir, Masih Butuh Bimbingan, serta Hendaknya Berhias dgn Akhlak yg Mulya dalam Berdakwah.
Adapun Penerapan Tahdzir secara Umum, Tetap Berlaku dalam Setiap Waktu dan Tempat sesuai Keadaan dan Kemampuan.
Ada kalanya seseorang mentahdzir penyebar kesesatan utk menyelamatkan dirinya sendiri. Ada kalanya pula tahdzir disampaikan pada kalangan terbatas. Ada kalanya pula tahdzir disampaikan pada khalayak umum.
Semua disesuaikan dgn kemampuan dan keadaan. Tujuannya utk menghindari bahaya kebid'ahan dan pemikiran yg sesat.
Wallaahu A'lam
(Abu Utsman Kharisman)

WA al-I'tishom
08.03.2016

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi