I’TIKAF
================
================
▶️ Kapan Pelaksanaan I’tikaf ?
Nabi shollallahu alaihi wasallam melakukan I’tikaf di bulan Ramadhan. Dulu beliau pernah melakukan I’tikaf di awal Ramadhan. Pernah juga di pertengahan Ramadhan. Namun, setelah datang petunjuk dari Allah tentang Lailatul Qodr, maka beliau mengkhususkan I’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
☝️ Nabi tidak pernah I’tikaf secara khusus di bulan lain seperti Rajab, Sya’ban, Muharram atau bulan lainnya. Beliau hanya pernah I’tikaf di bulan Syawwal sebagai bulan selain Ramadhan. Itupun sebagai pengganti I’tikaf di bulan Ramadhan yang tidak sempat beliau lakukan dan hanya terjadi sekali.
إِنِّي اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِي إِنَّهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ
Sesungguhnya aku beri’tikaf pada 10 hari pertama (Ramadhan) mencari malam ini (Lailatul Qodr). Kemudian aku beri’tikaf di 10 hari pertengahan (Ramadhan). Kemudian aku diberitahu dan disampaikan kepadaku bahwa ia (Lailatul Qodr) berada di 10 hari terakhir. Barangsiapa yang suka untuk beri’tikaf silakan beri’tikaf (H.R Muslim no 1994).
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Dari Aisyah radhiyallahu anha istri Nabi shollallahu alaihi wasallam bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam beri’tikaf di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya, kemudian setelah itu para istri beliau beri’tikaf (juga di 10 hari terakhir Ramadhan) (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah).
وَتَرَكَ الِاعْتِكَافَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ حَتَّى اعْتَكَفَ فِي الْعَشْرِ الْأَوَّلِ مِنْ شَوَّالٍ
dan beliau meninggalkan I’tikaf di bulan Ramadhan sehingga beri’tikaf di 10 hari awal di bulan Syawwal (H.R Muslim dari Aisyah no 2007).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "RAMADHAN BERTABUR BERKAH" (Fiqh Puasa dan Panduan Menjalani Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi).
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 23.06.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 23.06.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi