٥٨٥٢ – حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ يُوسُفَ: أَخۡبَرَنَا مَالِكٌ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: نَهَى رَسُولُ اللهِ ﷺ أَنۡ يَلۡبِسَ الۡمُحۡرِمُ ثَوۡبًا مَصۡبُوغًا بِزَعۡفَرَانٍ أَوۡ وَرۡسٍ، وَقَالَ: (مَنۡ لَمۡ يَجِدۡ نَعۡلَيۡنِ فَلۡيَلۡبَسۡ خُفَّيۡنِ، وَلۡيَقۡطَعۡهُمَا أَسۡفَلَ مِنَ الۡكَعۡبَيۡنِ). [طرفه في: ١٣٤].
5852. ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Malik mengabarkan kepada kami, dari ‘Abdullah bin Dinar, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang yang berihram memakai pakaian yang dicelup menggunakan safron atau wars (pewarna kuning dari tanaman) dan beliau bersabda, “Siapa saja yang tidak mendapatkan sepasang sandal, maka hendaknya ia memakai khuf dan ia potong hingga lebih rendah daripada kedua mata kaki.”
dari ismailibnuisa.blogspot.com
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi