Majalah Qudwah edisi 45 Pengantin di Negeri Asing

Qudwah
edisi 45
Pengantin di Negeri Asing

Wanita seringkali diidentikkan dengan kelemahan. Mungkin memang demikian secara fitrahnya. Selain lemah fisik dan akalnya, kaum wanita pada umum juga cenderung rapuh dalam pendiriannya.

Namun berbeda halnya dengan tokoh yang kisahnya menjadi pembahasan utama kita kali ini.
Ayahnya seorang tokoh yang sangat keras permusuhannya terhadap Islam di awal-awal datangnya. Namun, tokoh kita kali ini mampu berbeda sikap dengan ayahnya. Tidak sampai di situ saja, tatkala suaminya,  justru murtad di negeri yang jauh dari kampung halaman, bujuk rayu sang suami untuk berpindah agama, toh tak mampu menggoyahkan pendiriannya untuk terus istiqamah di atas Al Haq.

Akhirnya pertolongan Allahpun datang untuknya. Atas ketegarannya berdiri di atas jalan yang lurus itu, Allah balas dengan karunia yang tiada tara. Allah telah memberinya jalan keluar yang sangat luar biasa indahnya. Di negeri asing itu pula ia menjadi pengantin baru. Bukan kepalang besarnya nikmat itu. Karena yang mempersuntingnya adalah makhluk terbaik di jagat raya, yakni Rasulullah.

Pembaca Majalah Qudwah yang semoga dirahmati Allahk, hidup kita membutuhkan qudwah (teladan). Seorang qudwah (yang diteladani) adalah tempat kita bercermin mengukur diri. Qudwah terbaik kita adalah Rasulullah kemudian para sahabatnya, kemudian orang-orang saleh setelahnya yang mengikuti mereka dengan setia. Mereka telah mencapai prestasi yang tertinggi, kita tinggal mengikuti.

Majalah Qudwah rutin hadir di meja Anda, semoga bisa berperan sebagai  cermin tentang mereka. Simaklah terus kisah-kisah di lembaran-lembaran kami, semoga bisa menjadi pencerahan untuk kehidupan kita sehari-hari. Selamat membaca.

info keagenan: 0852-9311-4488

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi