Mengangkat Kedua Tangan Saat Berdoa

MENGANGKAT KEDUA TANGAN SAAT BERDOA
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Apakah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada waktu itu selalu mengangkat kedua tangan saat berdoa ?
Jawaban:
Kala itu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hanya mengangkat kedua tangan pada situasi-situasi tertentu dan saat terjadi hal-hal yang sifatnya insidental. Sebaliknya, ada saat-saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mengangkat kedua tangan saat berdoa . Dalam sebuah hadits sahih diriwayatkan bahwa ia mengangkat tangan saat meminta hujan (istisqa'). Ketika meminta hujan untuk kaum muslimin dalam khotbah Jumat, ia mengangkat kedua tangan . Begitu juga ketika ia pergi ke gurun dan mengerjakan shalat dua rakaat, menyampaikan khotbah kepada orang-orang, dan berdoa , ia mengangkat kedua tangannya. Begitu juga saat berdoa untuk seseorang, ia mengangkat kedua tangannya. Hal ini diriwayatkan secara hsahih dalam hadits-hadits. Mengangkat kedua tangan saat berdoa termasuk hal yang disunahkan dan penyebab diterimanya doa. Di antaranya adalah hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu (semoga Allah meridainya) dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bahwasannya ia bersabda, "Sesungguhnya Allah itu baik dan hanya akan menerima sesuatu yang baik pula. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin apa yang Dia perintahkan kepada para rasul." Allah Ta'ala berfirman, Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah Allah Subhanahu wa Taala juga berfirman, Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh Nabi kemudian menceritakan kisah seorang lelaki yang telah lama berjalan. Saking jauhnya jarak yang ditempuh, rambutnya menjadi kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa , "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku," padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi makan dengan makanan yang haram. Bagaimana Allah akan mengabulkan doanya?"
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa di antara penyebab dikabulkannya doa adalah mengangkat kedua tangan ke langit. Namun, ketika orang yang berdoa bergelut dengan hal-hal yang diharamkan, Rasulullah menutup kemungkinan doanya akan diterima karena orang itu mengonsumsi barang-barang yang diharamkan. Dari sini diketahui bahwa mengangkat kedua tangan termasuk salah satu penyebab diterimanya doa.
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Rabbmu Tabaraka wa Ta’ala adalah Yang Maha Pemalu dan Maha Pemurah. Dia merasa malu terhadap hamba-Nya apabila ia mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya lalu kembali dengan tangan hampa," yakni dalam keadaan kosong.
Hal ini menunjukkan disyariatkannya mengangkat kedua tangan saat berdoa dan ia termasuk salah satu penyebab diterimanya doa. Namun, dalam hadits lain juga diriwayatkan bahwa Rasulullah tidak mengangkat kedua tangan saat berdoa , misalnya saat ia berdoa di antara dua sujud dan berdoa di akhir shalat sebelum salam. Begitu juga doa setelah shalat wajib lima waktu (Zuhur, Asar, Magrib, Isyak, Subuh). Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak pernah mengangkat kedua tangan saat berdoa setelah shalat lima waktu. Oleh karena itu, dalam doa-doa ini disunahkan untuk tidak mengangkat kedua tangan . Bahkan, mengangkat kedua tangan saat memanjatkan doa-doa ini termasuk bidah karena tidak ada riwayat shahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya Radhiyallahu 'Anhum pernah melakukan hal itu. Sebagaimana diketahui bahwa tidak ada kebaikan yang tidak ditunjukkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada umatnya dan tidak ada keburukan yang tidak diperingatkan olehnya Alaihi ash-Shalatu Wassalam.
Namun, jika seseorang memanjatkan doa qunut saat terjadi bencana, dia disyariatkan untuk mengangkat kedua tangan setelah rukuk pada rakaat terakhir karena sesungguhnya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melakukan hal itu saat mendoakan suku-suku yang memusuhi kaum muslimin. Selain itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga pernah berdoa buruk - setelah rukuk rakaat terakhir - untuk orang-orang kafir Quraisy, sebelum Fathu Makkah (pembebasan kota Mekah). Selain itu, Rasulullah juga mengangkat kedua tangan dalam qunut witir. Wallahu Waliyyut Taufiq (hanya Allah yang dapat memberikan pertolongan).
https://www.binbaz.org.sa/fatawa/2105
http://t.me/ukhwh
[ 17/01/2017 ]
رفع اليدين في الدعاء
هل كان النبي صلى الله عليه وسلم يرفع يديه في الدعاء في جميع الأحوال؟
كان صلى الله عليه وسلم يرفع يديه في مواضع محدودة وعند الدعاء العارض، وهناك مواضع يدعو فيها ولم يرفع يديه عليه الصلاة والسلام، فقد ثبت أنه رفع يديه في الاستسقاء، لما استسقى للمسلمين يوم الجمعة في الخطبة رفع يديه، وهكذا لما خرج إلى الصحراء وصلى ركعتين وخطب الناس ودعا، رفع يديه عليه الصلاة والسلام، وكذلك إذا دعا لأحد رفع يديه عليه الصلاة والسلام، وثبت هذا في أحاديث كثيرة رفع اليدين وهو من السنة، ومن أسباب الاستجابة ومن ذلك ما ثبت في صحيح مسلم عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: ((إن الله طيب ولا يقبل إلا طيباً، وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين، فقال تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ[1] وقال سبحانه: يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا[2] ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام فأنى يستجاب لذلك))[3] فذكر عليه الصلاة والسلام أن من أسباب الاستجابة مد اليدين إلى السماء. ولكن لما أن الداعي تلبس بالحرام من وجوه كثيرة استبعد عليه الصلاة والسلام أن يستجاب له بسبب تعاطيه الحرام، فعلم بهذا أن رفع اليدين من أسباب الاستجابة، وفي الحديث الآخر يقول عليه الصلاة والسلام: ((إن ربكم تبارك وتعالى حيي كريم يستحي من عبده إذا رفع يديه إليه أن يردهما صفراً))[4] أي: خاليتين، فهذا يدل على شرعية رفع اليدين في الدعاء وأنه من أسباب الاستجابة، لكن ثبت في مواضع أخرى أنه لم يرفع فيها عليه الصلاة والسلام يديه مثل الدعاء بين السجدتين، والدعاء في آخر الصلاة قبل السلام، هكذا الدعاء بعد الفرائض الخمس "الظهر - والعصر - والمغرب - والعشاء - والفجر" ما كان صلى الله عليه وسلم يرفع يديه بعد شيء منها، فالسنة في مثل هذا ألا ترفع الأيدي بل الرفع في هذا بدعة؛ لأنه لم يثبت عنه عليه الصلاة والسلام ولا عن أصحابه رضي الله عنهم، ومعلوم أنه صلى الله عليه وسلم لا خير إلا دل الأمة عليه، ولا شر إلا حذرها منه عليه الصلاة والسلام.
لكن إذا قنت في النوازل شرع له رفع اليدين بعد الركوع في الركعة الأخيرة فإن النبي صلى الله عليه وسلم فعل ذلك لما دعا على القبائل التي اعتدت على المسلمين من القراء؛ ولأنه صلى الله عليه وسلم دعا بعد الركوع من الركعة الأخيرة على كفار قريش قبل الفتح، وهكذا رفع اليدين في قنوت الوتر، والله ولي التوفيق.
[1] سورة البقرة الآية 172.
[2] سورة المؤمنون الآية 51.
[3] رواه مسلم في الزكاة برقم 1686، والترمذي في تفسير القرآن برقم 2915.
[4] رواه الترمذي في الدعوات برقم 3479، وأبو داود في الصلاة برقم 1273، واللفظ له وابن ماجه في الدعاء برقم 3855.

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi