EMPAT KAIDAH MEMAHAMI HAKIKAT KESYIRIKAN.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Upaya menghindari kesyirikan tersebut) bisa dilakukan dengan mengetahui empat kaidah yang Allah sebutkan dalam Kitab-Nya.
⏩ Kaidah Kedua :
Orang – orang musyrik tersebut mengatakan : Kami tidaklah berdoa kepada mereka (sesembahan selain Allah) dan mengarahkan ibadah kepada mereka, kecuali dalam rangka mendapatkan kedekatan (kepada Allah) dan syafaat.
Dalil yang menunjukkan bahwa tujuan mereka adalah untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah adalah :
وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُوْنَا إِلَى اللهِ زُلْفَى إِنَّ اللهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِيْ مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ (الزمر : 3)
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar” (Q.S Az-Zumar :3).
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka menjadikan sesembahan selain Allah tersebut sebagai perantara pemberi syafaat, adalah firman Allah Ta’ala :
وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ مَا لاَ يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنْفَعُهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ هَؤُلاَءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللهِ ( يونس : 18)
“ Dan mereka menyembah selain Allah yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah"(Q.S Yunus :18).
Syafaat terbagi menjadi dua : syafaat yang dinafikan (ditiadakan) dan syafaat yang ditetapkan.
1. Syafaat yang ditiadakan adalah syafaat yang dicari dari selain Allah, yang tidak bisa memberikannya kecuali Allah.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَّ بَيْعٌ فِيْهِ وَلاَ خُلَّةٌ وَلاَ شَفَاعَةٌ وَاْلكَافِرُوْنَ هُمُ الظَّالِمُوْنَ (البقرة :254)
“ Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim” (Q.S AlBaqoroh :254).
2. Sedangkan syafaat yang ditetapkan adalah syafaat yang diminta dari Allah. Maka pemberi syafaat mendapat kemulyaan dengan syafaat, sedangkan yang diberi syafaat adalah orang-orang yang diridlai ucapan dan amalannya, setelah mendapat idzin dari Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala menyatakan :
مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ (البقرة : 255)
“Tidak ada yang bisa memberi syafaat di sisi Allah kecuali dengan idzin-Nya”(Q.S AlBaqoroh :255).
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
(TERJEMAHAN KITAB al-Qowaaidul Arba' karya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab anNajdiy rahimahullah).
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍️ http://telegram.me/alistiqomah
18/05/2017
✍️ http://telegram.me/alistiqomah
18/05/2017
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi