Tukpencarialhaq:
HEBAT-DAHSYAT!! MEDIA MAIN STREAM LIPUTAN 6 LAYAK MASUK REKOR MURI DENGAN FORMULA BAYI AJAIB INDONESIA SUPER JENIUS, 6 BULAN BISA BERDIALOG TENTANG SARUNG & SANDAL!
(Sebagai Bagian Dari Upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa)
HEBAT-DAHSYAT!! MEDIA MAIN STREAM LIPUTAN 6 LAYAK MASUK REKOR MURI DENGAN FORMULA BAYI AJAIB INDONESIA SUPER JENIUS, 6 BULAN BISA BERDIALOG TENTANG SARUNG & SANDAL!
(Sebagai Bagian Dari Upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa)
Bayi Indonesia Super Jenius-Ajaib, Bisa!
Dimasa slogan "hantam hoax" dikumandangkan karena banyaknya berita-berita palsu disebarluaskan dengan berbagai tujuan maka setiap media mestilah bertanggungjawab dengan berita yang dipublikasikannya.
Sebagai kanal berita main stream yang tersohor dan terverifikasi pertanggungjawabannya, Liputan 6 tentulah tidak akan mempublish suatu berita kecuali telah meneliti validitasnya.
Berangkat dari sikap positif itulah kita merasa ikut "berbangga" dengan salah satu berita yang dipublikasikannya yang bisa menjadi salah satu harapan baru bagi terwujudnya cita-cita bangsa sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945:
Berangkat dari sikap positif itulah kita merasa ikut "berbangga" dengan salah satu berita yang dipublikasikannya yang bisa menjadi salah satu harapan baru bagi terwujudnya cita-cita bangsa sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945:
"mencerdaskan kehidupan bangsa"
Betapa tidak? Liputan 6 telah menjawabnya dengan menampilkan kenyataan hebatnya seorang anak Indonesia yang pada umur 6 bulan telah mampu "berbisik, mengeluh, berdialog dengan bapaknya dan bahkan mengkritik tamu bapaknya yang datang ke istana hanya dengan mengenakan sarung dan sandal saja".
Nukilan:
"Hasyim datang ke Istana dengan mengenakan pakaian muslim, bersarung, dan mengenakan sandal. Mega kecil menganggap cara berpakaian Hasyim aneh. Dia juga sempat menanyakan siapa sosok tamu yang datang untuk menemui ayahnya itu.
"Hasyim datang ke Istana dengan mengenakan pakaian muslim, bersarung, dan mengenakan sandal. Mega kecil menganggap cara berpakaian Hasyim aneh. Dia juga sempat menanyakan siapa sosok tamu yang datang untuk menemui ayahnya itu.
"Saya berbisik pada beliau, mungkin agak keras, saya bilang 'bapak, tamu bapak itu kok tidak sopan'. Bapak saya mukanya merah," kata Megawati di Hotel Borobudur Jakarta, pada Kamis, 13 Juli 2017.
Mendengar keluhan Mega, Sukarno pun marah dan mengantarkan Megawati untuk keluar dulu. Kemudian Sukarno mengatakan, kalau tamu tersebut merupakan para kiai dan ulama terhormat.
"Saya enggak boleh pakai sandal kalau bertamu, kenapa bapak diizinkan pakai sandal, pakai sarung?" tanya Mega saat itu kepada Bung Karno.
Namun Sukarno menjelaskan, kalau tamu yang bersandal itu merupakan para orang terhormat. Mereka adalah pejuang kemerdekaan. Perihal penggunaan sandal memang merupakan gaya para Kiai tersebut.
"Dari situ saya mulai mengetahui ada yang namanya kaum ulama dari Nahdlatul Ulama," ungkap Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

Gambar 2. "Saya berbisik pada beliau, mungkin agak keras, saya bilang 'bapak, tamu bapak itu kok tidak sopan'.
Saat dewasa, Mega baru mengetahui tamu bersandal itu ialah pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari."
"Waktu itu republik baru merdeka, akibat masih belum stabil, kami hijrah karena pemerintahan pindah ke Jogja. Masih ingat itu yang pakai sandal sarung itulah namanya KH Hasyim Asy'ari beserta ibunya," kenang Megawati. -selesai penukilan-
Url sumber: http://m.liputan6.com/news/read/3022132/cerita-megawati-pertama-kali-bertemu-pendiri-nu
Url bukti cadangan: http://web.archive.org/web/20170714023652/http://m.liputan6.com/news/read/3022132/cerita-megawati-pertama-kali-bertemu-pendiri-nu
Url bukti cadangan: http://web.archive.org/web/20170714023652/http://m.liputan6.com/news/read/3022132/cerita-megawati-pertama-kali-bertemu-pendiri-nu
Nukilan:
Di Halaqah Alim Ulama, Megawati Kenang Mbah Hasyim
Di Halaqah Alim Ulama, Megawati Kenang Mbah Hasyim
JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia yang digelar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Di depan 700-an ulama yang hadir di acara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengisahkan kesan pertemuan pertama dirinya dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari. -selesai penukilan-

Gambar 3. Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengisahkan kesan pertemuan pertama dirinya dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.
Nukilan:
"Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengisahkan kesan pertemuan pertama dirinya dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari. Kesan itu ia ceritakan di depan 700-an ulama yang hadir dalam Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 13 Juli 2017...
"Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengisahkan kesan pertemuan pertama dirinya dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari. Kesan itu ia ceritakan di depan 700-an ulama yang hadir dalam Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 13 Juli 2017...
Beranjak dewasa, akhirnya ia mengetahui kalau pria yang bertamu memakai sandal itu ialah KH Hasyim Asy'ari. "Waktu itu republik baru merdeka, akibat masih belum stabil, kami hijrah karena pemerintahan pindah ke Jogja (Yogyakarta). Masih ingat itu yang pakai sandal sarung itulah namanya KH Hasyim Asy'ari beserta ibunya. Itu masa-masa ketika Indonesia baru satu tahun merdeka kami berada di Jogja," kenang dia.
Megawati menjelaskan, Soekarno saat itu berteman baik dengan Mbah Hasyim. Soekarno sering meminta pandangan soal hukum membela negara berdasarkan hukum Islam. -selesai penukilan-

Gambar 4. Megawati Soekarnoputri mengisahkan kesan pertemuan pertama dirinya dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari. Kesan itu ia ceritakan di depan 700-an ulama yang hadir dalam Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Hotel Borobudur
Nukilan:
"Menarik mengikuti Cuplikan pidato Megawati Soekarno Putri pada acara Halaqah Nasional yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis 13 Juli 2017. Putri Bung Karno itu mengatakan ketika ia diundang pada acara tersebut lalu teringat sahabatnya KH Abdurrahman Wahid. Selanjutnya Mega mengatakan kalau bertemu alim ulama dia sering teringat akan sosok ayahnya Bung Karno.
"Menarik mengikuti Cuplikan pidato Megawati Soekarno Putri pada acara Halaqah Nasional yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis 13 Juli 2017. Putri Bung Karno itu mengatakan ketika ia diundang pada acara tersebut lalu teringat sahabatnya KH Abdurrahman Wahid. Selanjutnya Mega mengatakan kalau bertemu alim ulama dia sering teringat akan sosok ayahnya Bung Karno.
Adik Guntur Soekarno Putra itu kemudian mengatakan ia dididik oleh Bung Karno dengan disiplin. Antara lain kalau menerima tamu harus berpakaian rapih. Suatu ketika Bung Karno menerima tamu lalu Mega berbisik kepadaayahnya, Bapak tamu Bapak itu koq tidak sopan. Mega menanyakan itu karena tamu Proklamator itu memakai sandal. Lalu Soekarno mengatakan itu namanya para kiai. Kemudian Mega mengatakan, tamu itu kan tidak sopan, kenapa pakai sandal.
Sesudah tamu pergi, Mega bertanya lagi ke Bung Karno, mengapa dirinya tidak boleh pakai sandal kalau ada tamu, melainkan mesti bersepatu. Tapi, kenapa Bapak izinkan mereka pakai sandal dan pakai sarung. Bung Karno mengatakan para kiai adalah pejuang. Tanpa mereka sebagai garda terdepan ketika membentuk Indonesia, mungkin kita tetap dijajah. *Kemudian Mega mengatakan bahwa tamu Bung Karno yang dilihatnya itu ternyata KH Hasyim Asy'ari, pejuang dan pendiri Nahdlatul Ulama.* -selesai penukilan-

Gambar 5. *Kemudian Mega mengatakan bahwa tamu Bung Karno yang dilihatnya itu ternyata KH Hasyim Asy'ari, pejuang dan pendiri Nahdlatul Ulama.*
Kapan KH Hasyim Asy'ari Meninggal?
"Hadratusy Syaikh KH.Hasyim Asy'ari (February 14, 1871 – July 25, 1947) was an Indonesian ulama and founder of Nahdatul Ulama."
Url sumber: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asy'ari
Url sumber: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asy'ari
Kapan Ibu Megawati Sukarnoputri Lahir?
Diah Permata Megawati Setiawati Sukarnoputri, usually shortened to Megawati Sukarnoputri ( pronunciation born 23 January 1947), generally known as Megawati, is an Indonesianpolitician who served as president of Indonesia from 23 July 2001 to 20 October 2004.
Url sumber: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Megawati_Sukarnoputri
Url sumber: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Megawati_Sukarnoputri

Gambar 6. Meninggalnya Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari pada 25 Juli 1947 & kelahiran Ibu Megawati Sukarnoputri pada 23 Januari 1947. KH. Hasyim Asy'ari meninggal, Megawati masih berumur 6 bulan.
Kesimpulan
Jelas tertulis:
"Hasyim datang ke Istana dengan mengenakan pakaian muslim, bersarung, dan mengenakan sandal. Mega kecil menganggap cara berpakaian Hasyim aneh. Dia juga sempat menanyakan siapa sosok tamu yang datang untuk menemui ayahnya itu."
"Saat dewasa, Mega baru mengetahui tamu bersandal itu ialah pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari. "
"Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengisahkan kesan pertemuan pertama dirinya dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari. Kesan itu ia ceritakan di depan 700-an ulama yang hadir dalam Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 13 Juli 2017.
"Di depan 700-an ulama yang hadir di acara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengisahkan kesan pertemuan pertama dirinya dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari."
"Kemudian Mega mengatakan bahwa tamu Bung Karno yang dilihatnya itu ternyata KH Hasyim Asy'ari, pejuang dan pendiri Nahdlatul Ulama."
Dari nukilan berita Liputan 6 dan berbagai media lainnya tersebut nyata menunjukkan dialog Megawati (yang lahir pada 23 January 1947) dengan Ayahnya, Bung Karno tatkala menyambut tamunya, KH Hasyim Asy'ari (beliau meninggal pada 25 Juli 1947) beserta para ulama di istana dan mempermasalahkan sandal dan sarung yang mereka kenakan pada saat Ibu MEGAWATI SUKARNOPUTRI BERUMUR 6 BULAN!
Itupun dengan asumsi maksimal jika KH. Hasyim Asy'ary datang ke istana pada saat bulan yang sama ketika beliau meninggal, bulan Juli.
Itupun dengan asumsi maksimal jika KH. Hasyim Asy'ary datang ke istana pada saat bulan yang sama ketika beliau meninggal, bulan Juli.
Tetapi jika KH. Hasyim Asy'ary datang ke istana bertemu dengan Presiden RI ke-1 pada bulan-bulan sebelumnya maka umur Ibu Megawati semangkin muda, bisa 5, 4, 3, 2 bahkan 1 bulan saat berdialog dengan ayahnya Presiden Sukarno, sangat luar biasa.
Tentulah fakta yang dipublikasikan oleh Liputan 6 ini amat sangat layak dimasukkan dalam rekor MURInya Bos Jamu Jago, Jaya Suprana sebagai Bayi Ajaib Indonesia yang Super Jenius. Ada seorang anak Indonesia, yang pada galibnya masih dalam gendongan ibundanya, berumur 6 bulan bisa berdialog dengan ayahnya, mengkritisi persoalan sandal dan sarung yang dipakai oleh tamu ayahnya, para ulama Indonesia.
Wallahul musta'an.
Wallahul musta'an.
Lalu Bagaimana Jika Liputan 6 dkk. Menolak Diri Telah Mempublikasikan Formula Bayi Indonesia Ajaib Super Jenius (yang Pada Umur 6 Bulan Telah Mampu Berbicara, Berbisik & Mengkritisi Tamu Bapaknya)?
Sesungguhnya Islam tidaklah mengajarkan umatnya dengan prinsip si Yahudi Machiavelli, tujuan menghalalkan segala cara.
Maka jika mereka-mereka ini muslim, sungguh tegak berlaku hukum antara mereka dengan kita -kaum muslimin- Kitabullah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Firman Allah Ta’ala:
وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢)
"…. dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Maidah: 2)
Allah Ta’ala juga berfirman:
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ (١٠٥)
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An Nahl: 105)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
عليكم بالصدق فإن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى الجنة وما يزال الرجل يصدق ويتحرى الصدق حتى يكتب عند الله صديقا وإياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور وإن الفجور يهدي إلى النار وما يزال الرجل يكذب ويتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا
“Wajib atas kalian untuk jujur, sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kalian menuju ke kebajikan, dan kebajikan akan membimbing menuju surga, dan tidaklah seorang laki-laki itu jujur dan berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat di sisi Alloh sebagai Siddiq. Hati-hati kalian dari dusta karena sesungguhnya dusta itu membimbing menuju kefajiran dan kefajiran membimbing menuju ke neraka, dan tidaklah seseorang itu berdusta dan berusaha untuk berdusta maka akan dicatat di sisi Alloh sebagai Pendusta”.
#hantamhoax #presiden #ri #hoax #sandal #sarung #megawati #istana #negara #liputan6 #khhasyimasyari #ulama #nu #sukarno #soekarno
==========================
⚔Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
15/07/2017
⚔Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
15/07/2017
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi