Barangsiapa Yang Melakukan Salah Satu Dari Pembatal Keislaman

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Barangsiapa Yang Melakukan Salah Satu Dari Pembatal Keislaman
<Al Imam Al Muhaddits Muqbil bin Hadi Al Wadi'iy -rahimahullah-

• Soal :
Apabila seseorang melakukan perbuatan tertentu yang termasuk salah satu dari pembatal keislaman, apakah secara mutlak seseorang tersebut dihukumi sebagai orang kafir ataukah di sana ada ketentuan-ketentuan di dalam mengkafirkan individu tertentu?

• Jawaban :
Pengkafiran individu tertentu dilakukan apabila terlihat padanya perbuatan yang mengeluarkan dari islam; atau dia menghalalkan perkara yang diharamkan Allah tanpa ta'wil (salah tafsir atau salah memahami dalil) dalam keadaan dia mengetahui dan sadar akan perbuatannya tersebut; maka dia dikafirkan.

Adapun apabila dia adalah
orang yang salah memahami dalil (menta'wil), atau
bodoh, atau
dia menganggap bahwa dirinya tidak mampu hidup di masyarakat (tanpa melakukan perbuatan kekafiran tersebut); maka ini adalah sebuah kesalahan dan kita tidak menyepakati hal ini.

Apabila dia menghalalkan sesuatu yang haram sementara dirinya
bukanlah orang yang bodoh dan
bukan pula orang yang salah memahami dalil,
maka dia teranggap sebagai orang kafir.

Adapun apabila dia adalah orang yang bodoh, atau orang yang salah memahami dalil, atau orang yang terpaksa, maka dia harus diberi udzur; jika dia benar-benar bodoh dan juga jika terpaksa. Dan dia tidak dihukumi kafir. Wallahu musta'an

Kitab rujukan : Gharatul asyrithah (2/447)

┉┉✽̶»̶̥»̶̥✽̶┉┉

من أتى بناقض من نواقض الإسلام

للإمام المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله

• السؤال:
إذا أتى المعين فعلاً فيه ناقضة من نواقض الإسلام فهل ينسب مطلقاً مباشرة إلى الكفر أم هناك ضوابط لتكفير المعين ؟

• الإجابة:
تكفير المعين إذا حصلت منه ردة ، أو استحل ما حرم الله بدون تأويل وهو عالم بذلك ، فيكفر . أما أن يكون متأولا ، أو يكون جاهلا ، أو يرى أنه لا يستطيع أن يعيش في المجتمع وهذا خطأ نحن لا نوافقه على هذا . فإذا كان يستحل شيئًا محرمًا وهو ليس بجاهل ، ولا متأول فهذا يعتبر كافراً ، أما إذا كان جاهلاً أو متأولا أو مكرهاً فلا بد من عذره إذا كان جاهلاً، وإذا كان مكرهاً كذلك ، ولا يحكم عليه والله المستعان .

راجع كتاب : ( غارة الأشرطة 2 / 447 ) .

الفتوى صوتياً :
http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=3349

()
Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://t.me/hikmahsalafiyyah

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi