Siapa Sih Wali Allah Yang Sebenarnya

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Siapa Sih Wali Allah Yang Sebenarnya
<Assyaikh Ibnu 'Utsaimin Rahimahullah.

Pertanyaan:

Semoga Allah menjaga anda,

ada pertanyaan dari Sudan ya'qub abu Bakr tentang ayat yang mulia, Allah tabaraka wa ta'ala didalam kitabnya yang mulia berfirman:
ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم و لا هم يحزنون الذين آمنوا و كانوا يتقون

Ketahuilah sesungguhnya wali wali Allah tidak ada rasa takut atas mereka dan mereka tidak bersedih hati, mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa (surat Yunus: 62;63)

Siapakah mereka para wali apa saja sifat sifat mereka

Jawaban:

Ya.. mereka adalah para wali , Allah 'azza wa jalla telah menanggung mereka , menjelaskan tentang mereka
الذين آمنوا و كانوا يتقون

Mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa (Yunus ; 63)

Inilah sifat sifat mereka,

*Siapa saja yang beriman dan bertaqwa maka mereka adalah wali*

Bukanlah dikatakan wali itu dengan panjangnya tangan , tidak pula dengan besarnya serban, tidak pula dengan panjangnya siwak , tidak pula dengan panjangnya kunci,

perwalian adalah didapat dengan keimanan dan ketaqwaan.

Kapanpun kita mengetahui bahwa seseorang ini dari kalangan mukminin (orang-orang yang beriman) Muttaqin (orang-orang yang bertakwa,

tidak melakukan kemaksiatan, tidak meninggalkan yang wajib, dan tidak pula melakukan perbuatan yang haram, disertai dengan keistiqamahan , kita mengetahui bahwasanya mereka adalah wali wali Allah.

Namun apakah para wali bisa memberikan manfa'at setelah mereka (para wali tersebut) meninggal

Jawabannya adalah:
*"Tidak"*

Oleh karena ini *tidak boleh* bagi seseorang untuk *pergi ke kuburan orang-orang yang di sebut "wali" dan mengatakan*:
*Wahai tuanku saya faqir tolonglah saya,*

Jika dia mengatakan ini : maka sungguh dia *telah kufur dan melakukan kesyirikan kepada Allah,*

*dan tidak boleh pula bagi seorang wanita untuk mendatangi kubur seseorang yang dikatakan wali dan mengambil tanah (kuburan tersebut) kemudian meletakkannya didalam air dan dia minum dengan tujuan agar bisa punya anak.*

Semua ini tidak ada hakikatnya, tidak benar , dan tidak boleh.

Sumber:
https://drive.google.com/file/d/0B5troNvTkWd3b1JZM1d1NHFKMjg/view?usp=drivesdk

Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar غفر الله له

Website:
Salafycurup.com

Telegram.me/salafycurup

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi